Kereta Api Argo Muria Siap berangkat |
Sabtu, 28 Oktober 2017 Pukul 05.00 WIB aku sudah siap berangkat menuju Stasiun Kereta api Gambir. Ditemani suami dan anakku dipagi buta ini, mereka mengantarku sampai distasiun . aku hanya membawa 1 tas selempang dan tas jinjing berwarna ungu. Karena ku pikir ini merupakan perjalanan singkat. Jadi hanya membawa tas seadanya saja.
Udara pagi yang begitu
sejuk menambah kantukku semakin menjadi-jadi. Tapi semangat untuk jalan-jalan
bersama dengan kakakku Liza dan Ade umi membuat semangatku dipagi itu menggebu,
menghalau semua kantukku ,walau dengan
mata pandaku yang sedikit terlihat di bawah kelopak mata yang agak menghitam.
Tak ku gubris….yang penting aku bisa berpetualang di kota Cirebon.
Maklumlah, rencana
berangkat bersama teman-teman tidak pernah terwujud. Ketika ada tawaran untuk
ke sana, saya langsung setuju dan ini merupakan perjalanan perdanaku berwisata
kuliner di kota Cirebon.
Tiket kereta api sudah dipesan
beberapa minggu sebelumnya, penginapan
dan transportasi untuk jalan-jalan sudah confirm. Semua yang mengurus kakakku
dan Ade. Kebetulan Ade memang sudah
hafal tempat-tempat wisata di Kota Cirebon, karena kakaknya tinggal di Kota
udang ini. aku hanya tahu beres…hihihii
enaknya yaah!!
Kereta api Argo Muria yang
kami tumpangi berangkat tepat waktu
pukul 06.50 WIB udara dingin didalam kereta membuatku semakin mengantuk, namun entah kenapa aku tak
bisa tidur. Apalagi yang kulihat pemandangan dibalik jendela, sawah-sawah yang
hijau terhampar luas, menyejukan pandangan mataku, sambil aku melirik kakakku dan Ade sedang lahap menyantap
nasi goreng …..ehmm surga milik mereka
berdua ya?? Hahaa..
Aku tidak terbiasa makan
nasi dipagi hari, ketika mereka menawarkan nasi goreng, aku menolaknya, cukup makan roti coklat saja untuk
breakfastku sudah cukup mengganjal perutku sampai tiba makan siang nanti. Sudah
terbayang olehku empal gentong H Apud Plered…hmmmm nyamm..nyam…
Kira-kira pukul 11.30 WIB
kami tiba di Stasiun kereta api Cirebon. Ade langsung menelphone Mas Faisal
yang akan membawa kami keliling kota Cirebon. Kami menyewa mobil untuk 1 ½ hari berkeliling dikota Cirebon dengan biaya
Rp. 750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) Ternyata Mas Faisal telah menunggu kami. Ia menyambut kami dengan ramah.
stasiun Cirebon |
Kendaraan untuk mengantar jalan2 |
Barang-barang bawaan kami
langsung ia masukkan kedalam bagasi mobilnya yang diparkir agak jauh dari
tempat kami menunggu.
Kedatangan kami disambut hujan gerimis, namun tak mengurungkan
niat kami untuk tetap berfoto narsis didepan stasiun kereta api Cirebon ini. Mas Faisal dengan senang hati membantu
kami untuk membidikan kamera handphone kami demi kepuasan untuk berfoto ria
disini.
Karena belum terlalu
lapar, kunjungan pertama kami adalah ke toko Batik Trusmi.
Didepan toko batik Trusmi |
Jika kita mendengar
Trusmi, tentu sudah melekat dengan kota Cirebon. Siapa yang tidak kenal Kota
Cirebon sebagai kota udang? Selain terkenal akan makanan khasnya yang berupa
empal gentong dan nasi jamblang. Kini Cirebon juga memiliki daya tarik sendiri
dengan adanya pusat grosir Batik Trusmi terbesar di Jawa Barat.
Tidak heran sekarang para
wisatawan yang sedang berada di wilayah Cirebon untuk singgah mencari oleh-oleh
berupa batik.
Pemilik Batik Trusmi ini
adalah SALLY GIOVANY, wanita muda berhijab yang sangat cantik dan modis, ia
merupakan milyarder muda yang sukses menjalankan bisnis Batik ini.
Lokasi Kawasan Wisata
Sentra Batik Trusmi cukup mudah ditemui. Terlebih lagi sejak ada pembangunan
tol Cipali (Cikampek-Palimanan). Kita tidak perlu keluar gerbang tol Plumbon kemudian
sekitar 500 meter sampai 1 km di perempatan Plered, akan terlihat gapura batik
trusmi tersebut.
Di kampung itulah berjejer
kuliner khas Cirebon hingga butik-butik batik sampai ke pusat toko batik
terbesar dan terlengkap.
Adanya Desa Trusmi ini
berawal dari Ki Gede Trusmi sebagai pengikut Sunan Gunung Jati mengajarkan seni
membatik sembari menyebarkan agama Islam. Begitulah warisan leluhur yang dijaga
sampai sekarang.
Batik Trusmi sendiri
motif andalan khasnya, yaitu motif yang bernama Megamendung. Motif menyerupai
awan dan memiliki warna yang tegas ini terus konsisten ada sebagai corak
khas. Bahkan sudah dikenal hingga mancanegara.
Menariknya, industri
batik trusmi semakin berinovasi dalam memodifikasi untuk menghasilkan fashion batik yang modern. Mega
mendung merupakan percampuran budaya Tiongkok dengan Islam di era Wali Songo.
Karena itu motifnya perlu dijaga sebagai nilai warisan leluhur.
Motif yang paling mahal
ialah batik tulis motif Paksinaga Liman. Ini adalah nama dari kereta kencana
milik Keraton Kasepuhan. Paksi berarti garuda, naga berarti ular, dan liman
berarti gajah. Dengan demikian, Paksinaga Liman adalah perwujudan gabungan dari
tiga hewan. Motif Paksinaga Liman ini merupakan perlambangan simbol kekuatan dari
Kerajaan Cirebon.
Duuhh!!! kalau mau
diceritakan detailnya pasti panjaaannng banget lohh, pokoknya batiknya
keren-keren banget, sampe kami bingung memilihnya.
Selain menjual baju dan kain batik , ditoko ini juga banyak
menjual barang-barang souvenir lainnya. Seperti tas , sandal, gelang, kalung,
anting, bahkan makanan khas kota Cirebon tersedia lengkap disini. Pegawai di
toko Trusmi ini sangat ramah, kami menelusuri semua sudut toko batik Trusmi.
Di sepanjang area batik
Trusmi ini, banyak toko-toko lain dengan tingkatan harga yang bervariasi, dari
harga yang sangat mahal hingga harga yang cukup terjangkau alias murce..(murah
meriah-red). Kami diajak Mas Faisal untuk mengitari jalan disekitar untuk
melihat toko-toko lainnya.
Batik Kitchen disamping Toko Batik Trusmi |
Ada yang menarik,
disekitar area toko batik Trusmi ini, ada beberapa tukang becak mangkal. Mereka
menawarkan untuk naik becaknya. Akupun tertarik, tapi tidak untuk berkeliling
dengan naik becak, tapi hanya ingin berfoto didalam becak.
Melihat kami bernasis ria
dengan becaknya, akupun mengajak si abang untuk berfoto bersama , seolah-olah saya naik becak untuk jalan2. tapi ternyata abang
becak yang lain tak mau ketinggalan ikut nimbrung berfoto bersama kami…ehmmm !!
malahan dikrubutin loh!!!…apa dalam benak mereka ya? Mungkin mereka mengira kami ini artis ibukota yang
sedang berwisata di kota Cirebon, kamipun tertawa geli dibuatnya. Hahaaa….keGR
an…!!!!
Dikerubutin abang becak untuk berfoto |
Usai berfoto
dengan abang becak, kami selipkan uang narsis untuk siabang
becak..merekapun menerima dengan wajah yang tampak sumringah….
cuma numpang foto aja... |
Hari semakin siang, perut sudah mulai keroncongan, kami putuskan untuk makan siang di restaurant terkenal di kota ini. Empal Asem. Empal Gentong H.APUD yang berlokasi di jl Juanda.
Sate kambing muda, empal gentong, empal asem |
Suasana restoran sangat ramai,
maklum ini waktu jam makan siang, beruntung kami masih mendapatkan tempat
duduk, walaupun tidak didalam ruang ber AC, tak mengapa berpanas-panas tanpa AC karena
didalam ruangan sudah full jadi kami pasrahkan saja makan sambil mengucur
keringat..seolah-olah makan siang sambil sauna ya…….hahhaha
Direstoran ini tersedia 2
jenis empal yaitu empal asem dan empal gentong, selain itu ada menu lain,
seperti sate kambing muda dll
Saya dan Ade memesan
empal gentong daging sapi yang berkuah
santan dengan lontong, sementara kakak saya lebih memilih empal asem yang
berkuah bening juga dengan lontong. Sementara mas Faisal hanya memesan sate
kambing muda dengan lontong saja.
Empal gentong daging sapi
lebih gurih karena memakai santan, sementara empal asem menggunakan belimbing
wuluh, tomat dan berbagai jenis bawang. Menurut saya semuanya sama enaknya…atau
mungkin juga karena perut sudah lapar ya?? Hahaa..
Karena penasaran, kami akhirnya memesan juga sate kambing muda….rasanya enak sekali, padahal sebenarnya saya tidak begitu
suka daging kambing, tapi karena bau kambingnya tidak menyengat, dagingnyapun sangat lembut ditambah bumbu satenya sangat meresap lezaaaattt
banget!! Akhirnya terbayar sudah udara yang panas, penuh keringat namun makan
siangnya cukup puas. Alhamdulillah ….
Perjalanan selanjutnya
menuju GOA SUNYARAGI….
Dalam perjalanan menuju
tempat wisata ini, Ade selalu membuat kelucuan didalam mobil, sedikit-sedikit ia menggoda mas Fasial, kami yang duduk dibelakang tertawa geli,
mungkin ini dilakukan Ade agar mas Faisal tidak mengantuk karena kekenyangan
makan siang tadi…dengan begitu tak terasa kita sudah sampai di lokasi tempat
wisata ini.
Obyek Wisata Goa Sunyaragi |
Untuk masuk ketempat obyek
wisata Goa Sunyaragi, kami harus membeli tiket terlebih dahulu, biaya per orang
Rp,10.000,- parkir Rp. 5.000, pemandu wisata Rp. 40.000- 50.000,- (nego).
Jam bukanya mulai jam
08.00 WIB – 17.30 WIB
GOA SURYARAGI merupakan
bangunan yang berlokasi di kelurahan Sunyaragi,disisi jalan bypass Brigjen
Dharsono.
Goa Sunyaragi juga
merupakan cagar budaya yang berluas sekitar
15 Hektare .
Disini terdapat bangunan
mirip candi yang disebut Goa Sunyaragi atau taman sunyaragi atau Tamansari
Sunyaragi.
Bangunan ini sangat
menarik dan indah karena ketika kita
berada disana, kita seperti berada di sebuah kerjaan dizaman dahulu kala.
Asal usul nama SUNYARAGI
adalah SUNYA berarti sepi dan RAGI artinya Raga, dua kata ini berasal dari
bahasa Sansekerta.
Tempat ini dibangun
bertujuan untuk tempat istirahat dan meditasi para Sultan Cirebon dan
keluarganya.
Secara garis besar, Taman
Sunyaragi adalah tempat bagi para
pembesar keraton dan perajuritnya bertapa untuk meningkatkan ilmu Kanuragan.
Sebuah misteri pada
patung batu gua SUNYARAGI..
Ada suatu bagian di
komplek Taman Sari Goa SUNYARAGI tepatnya dibagian goa Peteng, disana terdapat
patung batu yang bernama PERAWAN SUNTI, konon kabarnya siapapun yang memegang patung batu tersebut akan sulit
jodoh…, untuk itu jangan sampai salah pegang ya…lebih baik ketika berada disini
minta didampingi oleh pemandu wisata atau anda sebaiknya pergi ke GOA KELANGGENGAN yang berada tidak jauh dari pohon lengkeng, konon disitu juga
siapapun yang masuk ke goa Kelanggengan akan enteng jodoh, apabila sudah
mendapatkan jodohnya..akan langgeng terus…Aamin YRA..
Setelah puas berfoto dan
melihat obyek wisata disini kamipun melanjutkan
perjalanan menuju Kuningan City.
Udara di Kuningan City cukup sejuk dengan semilir angin sepoi-sepoi
merasuk sampai ketulang…berbeda dengan kota Cirebon yang cukup panas. Rintik
hujan menyambut kedatangan kami di kota ini.
Kami berhenti sejenak di
area pom bensin yang terdapat mushola kecil yang cukup bersih dan asri, kami
rehat sejenak untuk melaksanakan shalat.
Perjalanan dilanjutkan
dengan menikmati pemandangan dikaki gunung Ceremai. Jalan yang naik turun
sepertinya kami sedang berada di Puncak
pass…
Udara yang sejuk dengan pemandangan indah |
Kami melewati obyek
wisata Linggar jati, disinilah tempat terjadinya perundingan Linggar jati.
Suatu perundingan antara Indonesia dan Belanda yang menghasilkan persetujuan
mengenai status kemerdekaan Indonesia. Hasil perundingan ini ditanda tangani di
Istana Merdeka, Jakarta pada tanggal 15 November 1946 dan ditanda tangani
secara sah oleh kedua Negara tersebut pada tanggal 25 Maret 1947.
Namun sayangnya kami tidak berhenti dan berfoto disana , karena
badan kami sudah terasa lelah, apalagi kami melihat rombongan murid-murid SMP
dari Bekasi yang sedang memasuki obyek wisata itu. Kami urungkan saja niat
untuk turun dan melihat kedalam.karena pintu masuk sudah dipenuhi oleh
pelajar-pelajar ini untuk foto bersama dengan teman dan guru mereka.
Lalu kamipun melanjutkan perjalanan, dengan melihat
pemandangan gunung yang indah, pohon-pohon tinggi yang hijau asri, membuat mata
kami sejuk dibuatnya. AC mobil kami matikan, cukup menghirup udara segar dari luar.
Hari sudah semakin sore, matahari sudah
meninggi, kami berhenti di Alun-alun Kota Kuningan.
naik andong |
Melihat andong disana, kami
putuskan untuk mencoba naik andong.
“Naik andong berapa pak? “ade bertanya pada pak Kusir
“ Sepuluh ribu Neng…” Jawab pak kusir
“Hmmm murah …” pikir Ade (ia tak tega untuk menawar)
“ Ini kemana aja pak?”
“Muter disini aja neng…”
“Yuuukk naik,” teriak Ade mengajak kami..
Sebelum naik keliling
dengan andong, kami berfoto dulu satu persatu, moment ini tak mungkin dilewatkan karena jarang nih bisa naik
andong..hahha emak-emak narsis norak!!
Setelah berkeliling, kami
langsung membayar jasa naik andong.
Saya mengeluarkan uang
sepuluh ribu rupiah seperti harga yang
diminta Pak Kusir, namun ternyata, sepuluh ribu itu untuk 1
penumpang…..haaaaaaa?? pantesan Ade pikir koq murah amat ya?? Dia tadi langsung
setuju saja…ya sudah..akhirnya kami tambahkan dua puluh ribu lagi. Kami bertiga
tertawa geli…..lucuuuuu banget ekpresi Ade yang tampak kebingungan ini….cakeeepppp
deeee!!...
Menjelang malam, kami
berkeliling di Alun-alun Kota kuningan, menikmati pasar malam yang cukup ramai.
Hujan rintik menyapa kerlap kerlip lampu yang menerangi para pedagang yang
berjualan. Saya masih mencari titipan sibungsuku Mahira…sambil sesekali saya
melihat ponsel , ada pesan melalui WhatsApp darinya..
“Ma..jangan lupa ya belikan aku gelang rajutan seperti ini”
pinta Mahira.
Ia mengirimkan foto
gelang rajutan berwarna pink. Sebagai contoh gelang yang diinginkannya…
“Ma jangan lupa fotoin ya…” Mahira terus mengingatkan
mamanya
“Yang seperti ini ya dek?” saya juga mengirim gambar gelang
yang ada d Alun-alun ini..
“Iya…boleh Ma…”
“Adek mau yang besar, atau yang kecil? Atau dua2anya ya
mama belikan aja.”
“Oke…” jawabnya senang
Setelah selesai hunting
gelang, Ade mulai lapar, ia pun mengajak kami untuk membeli sosis..Sosis bakar
yang kubeli cukup pedas, tapi enak lohh..lumayanlah untuk mengisi perut yang
kosong menjelang makan malam nanti. Kalau tidak salah harganya sepuluh ribu
rupiah.
Nikmatnya makan sosis....laper ya sis... |
Perjalanan selanjutnya
kami berangkat menuju Restoran Kelapa Manis Gronggong, kenapa kami memilih
resto ini? karena restoran ini memiliki
suasana yang sangat indah dan tempatnya
nyaman. Disini kita bisa melihat pemandangan
kota Cirebon dari dataran tinggi.
RM.Kelapa Manis Gronggong |
Thia & Ade in action...nyanyi sambil joget |
Restoran ini terdiri dari
2 lantai, lantai atas dan bawah. Dari atas kita bisa melihat indahnya malam,
dari jauh terlihat lampu-lampu seperti kita sedang berada di Puncak. Sayangnya
saya tidak turun dan berfoto di lantai bawahnya.
Menurut saya dibawah
tidak begitu menarik karena tidak bisa melihat pemandangan kota Cirebon. Saya
penasaran sih, sesekali saya melongok juga kebawah dan terlihat sepi…mungkin
tamu resto lebih memilih melihat pemandangan kota Cirebon dari atas.
Restoran ini cukup ramai,
apalagi setiap malam minggu ada live musicnya. Tentu saja tidak saya sia-siakan
untuk bernyanyi. Ade menyuruh saya untuk menyanyi dan berjoget…ehmmm tak apalah
saya ikuti saja kemauannya..kita narsis bareng-bareng ya De…!!
Di karenakan perut kami
tidak terlalu lapar, kami hanya memesan makanan seadanya saja seperti, mie goreng,
buah, cemilan-cemilan saja entah apa lagi ya..sayapun lupa…hhehe
Diresto ini juga ada toko
yang menjual souvenir dan makanan khas Cirebon…tak kami sia-siakan, saya juga
membeli sedikit makanan khas Cirebon…begitu juga kakakku.., namun ada yang seru loh……kakakku membeli cobek …yaa ampun…masih mau ngulek ya
sis??? Hahaaa
Malam kian larut, namun kami belum bisa pulang ketempat
penginapan dirumah kakaknya Ade di
Kompleks Setrayasa, karena si empunya rumah sedang tidak ditempat. Akhirnya kami memutuskan untuk berkaraoke di
Masterpiece CSB Mall sambil membeli oleh-oleh untuk kakaknya Ade…lumayan puas
juga selama 1 jam seru-seruan disana.
Minggu, 29 Oktober 2017
Foto dulu sebelum Breakfast |
Berfoto bersama tuan rumah |
Setelah selesai packing, kami berangkat menuju Resto Nasi Jamblang Bu Nur bersama tuan rumah untuk breakfast. Sesungguhnya saya tidak terbiasa makan nasi dipagi hari, tapi karena penasaran saya coba juga makan nasi jamblang plus lauk pauknya loh…..
Breakfast Nasi Jamblang Bu Nur |
Apalagi tuan rumah yang
mentraktir kami, tambah nikmat tentunya……Alhamdulillah..Makasih ya Mas Ayi dan
Bunda Lien atas kebaikannya….
Oh iya…untuk diketahui…..Nasi
jamblang ini cukup fenomenal di Cirebon . Bangunan restoran ini terlihat sangat
cerah dengan nuansa warna hijau dan orange.
Pada waktu kami sampai
disana masih pagi. Beberapa menit
kemudian, resto dipenuhi orang yang mengantri sampai mengular, “ tuuhhh kayak dipesta
kawinan ya saking ramenya…”. Timpal Mas
Ayi becanda..
Yang lucunya untuk
memesan makanan harus antri yang dibatasi dengan tiang tali seperti mau antri
di Bank. Selain itu pilihan makanannya juga bervariasi, sampe sayapun bingung
memilihnya. Nasi juga bisa pilih 1, 2 atau 3 kepal. Untungnya 1 kepalnya tidak terlalu banyak. Saya hanya minta
1 kepal nasi saja . lauknya ayam goreng, telur dadar, paru dan sate
kentang….lohh koq kentang ya?? Padahal sudah makan nasi..hahhaa saking
bingungnya milih lauknya, semua terlihat
enak . walaupun beberapa lauknya saya hibahkan ke kakak saya…hahahaa….
Setelah perut kenyang, akhirnya diresto inilah kami langsung berpisah dengan tuan rumah,
karena mereka ada keperluan lain.Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
Mas Ayi dan Bunda Lien untuk semua kebaikan dan jamuan selama kami di kota
Cirebon ini.
Perjalanan kami di kota Cirebon ini belum usai, karena masih ada waktu yang cukup
untuk bisa berkeliling lagi ke tempat terdekat dengan Stasiun Kereta Api,
sambil mencari oleh-oleh titipan anak gadisku..
Kami menuju Situs makam Sunan Gunung Jati, Water park
Ade Irma Suryani, Pelabuhan Cirebon, Kasepuhan Cirebon. Hanya untuk mengambil
obyek fotonya saja. Namun di Kasepuhan Cirebon kami agak lama disana, karena
banyak bangunan yang menarik.
Situs Makam Sunan Gunung Jati |
Pelabuhan Laut |
Kasepuhan Cirebon adalah keraton
termegah dan paling terawat di Cirebon, makna di setiap sudut arsitektur
keraton inipun terkenal paling bersejarah. Halaman depan keraton ini
dikelilingi tembok bata merah dan terdapat pendopo di dalamnya.
Keraton Kasepuhan |
Keraton Kasepuhan adalah
kerajaan Islam tempat para pendiri Cirebon bertahta, disinilah pusat
pemerintahan Kasultanan Cirebon berdiri. Keraton ini memiliki museum yang cukup
lengkap dan berisi benda pusaka dan lukisan koleksi kerajaan, salah satu
koleksinya yaitu Kereta Singa Barong yang merupakan kereta Sunan Gunung jati.
Namun kereta tersebut saat ini tidak
lagi dipergunakan, hanya dikeluarkan pada saat 1 Syawal untuk dimandikan.
Keraton Kasepuhan |
Setelah puas berfoto
narsis, kami mengisi perut untuk makan siang di ES teler 77 di Grage Mall.
Makan siang sebelum kembali ke Jakarta |
Perjalanan terakhir kami
dikota ini kami mampir di factory outlet
Misisipi jl Cipto, masih sempat mencari
oleh-oleh untuk si buah hati di rumah…hehehe
Factory Outlet Mississipi |
Sampailah dipenghujung
petualangan kami di kota Cirebon. Pada
pukul 13.00 WIB kami sudah berada di Stasiun Kereta Api untuk kembali ke
Jakarta.
Kereta Argo Jati yang
kami tumpangi berangkat tepat waktu pukul 13.50 WIB, saya duduk di gerbong
Eksekutif 4 dibangku 5 D disamping jendela.
Kereta Argo jati |
AC ruangan yang sangat
dingin membuatku tertidur lelap….. kali pertama aku bisa tidur di kereta api…mungkin
karena sudah benar-benar lelah ya….hahaaa..memang umur tidak bisa bohong…badan
sudah patah-patah rasanya.
Akhirnya pukul 16.49 WIB
kami tiba di Stasiun Gambir..Alhamdulillah 2 hari yang sangat menyenangkan, ini
merupakan kenangan yang terindah bagi kami…Semua berjalan lancar dari awal
berangkat hingga pulang kembali semua sesuai dengan rencana, tanpa ada kendala
apapun…
Stasiun Gambir |
Petualangan yang seru,
dengan orang-orang yang seru..
Terima kasih mama Eliz,
Ade Umi yang ..apa yahhh??? yang cantik yang sama-sama ancur kita yah?? Yang narsis ..yang
rese..yang bawel….yang baik hati ,untuk kebersamaan selama dari Jakarta hingga
ke Cirebon dan kembali lagi ke Jakarta..
Semoga kita bisa traveling
lagi yang lebih seru, ke tempat yang lebih seru lagi…
See you next trip
yaaaa………muuuuaaaahhhhhhh!!!
NOTE :
Foto Doc pribadi, Ade dan
Liza
Pustaka : Wikipedia
Comments
Post a Comment