Skip to main content

AYAH… AKU INGIN CURHAT…


Setiap mendengar bait lyric dari sebuah lagu…AYAH..

“….Dimana …akan kucari…aku menangis seorang diri, hatiku selalu ingin bertemu..untukmu aku bernyanyi…
Untuk Ayah tercinta, aku ingin bernyanyi walau air mata dipipiku
Ayah dengarkanlah aku  ingin berjumpa, walau hanya dalam mimpi…..”

Tak terasa airmataku jatuh membahasi pipi…13 tahun sudah berlalu, ayah berpulang Keharibaan Ilahi..dalam usia  78 tahun  karena penyakit Alzheimer yang di deritanya . Banyak sekali kenangan indah saat ayah masih bersama kami , masih ku ingat sampai saat ini.

Ayahku AM Thalib, dulu merupakan seorang tentara jaman penjajahan Jepang, beliau pernah bercerita bagaimana ia dan teman-temannya berjuang merebut kemerdekaan, menenteng senjata menghadap musuh…namun dibalik jiwa ketentaraannya, ia tetaplah seorang ayah yang berhati lembut dan sangat perhatian terhadap keluarga.

Aku merupakan anak perempuan  yang wajahnya mirip ayah,selain ada satu kakak laki-lakiku yang agak mirip dengannya juga.Kakak maupun adikku yang lain lebih dominan wajahnya mirip  ibu. Alisku yang melengkung ., kulitku yang berwarna sawo matang, hidungku yang mancung banyak yang bilang aku fotocopynya  ayah ., banyak yang bilang anak perempuan biasanya sangat dekat dengan ayahnya. Itu benar adanya.

Memory kenangan bersamanya tak pernah hilang dalam ingatanku, saat kami ber 6 anak-anaknya  diajarkan untuk shalat berjamaah untuk pertama kali. Sikapnya yang tegas namun lembut membuat kami anak-anaknya selalu patuh akan perintahnya. Ayah selalu menanamkan arti sebuah kejujuran. Ayah sosok yang ramah dan disenangi oleh warga dilingkungan tempat kami tinggal.

Masa kecil, ku habiskan di desa kecil di Pendopo Sumatera Selatan, karena semenjak ayah memutuskan untuk menanggalkan ketentaraannya, beliau menjadi warga sipil biasa  dan pada saat itu, ayah bekerja di Perusahaan Asing.

Tiap pagi sebelum berangkat ke kantor, ayah selalu menghantarkan aku kesekolah. Dengan jalan yang masih tanah , berdebu dan belum beraspal itu membuat ayah tidak tega melihatku harus berjalan kaki menuju ke sekolah.

Setiap sore, ayah selalu mengajakku jalan-jalan, sebagai anak kecil, tentu saja saya sangat senang. Kadang kami ke pasar, melihat-lihat pemandangan atau ketempat sarana olah raga di komplek perumahan kami.

Jalan disana banyak tanjakan dan berbukit. Pernah suatu saat, ketika ayah mengajakku jalan-jalan sore dengan mobilnya, ayah tak bisa mengendalikan kendaraannya karena jalan sedang disiram minyak hitam dan sangat licin, sehingga ayah lepas kendali dan menabrak tebing. Pada waktu itu kami hanya berdua. Kepalaku membentur kaca mobil hingga darah mengalir sangat deras dikeningku. Tapi aku tidak merasakan apa-apa saat kejadian itu. Ayah langsung membawaku ke rumah sakit terdekat. Kepalaku dan pelipis mendapat banyak jahitan. Aku sangat ketakutan melihat wajahku sendiri karena dibalut perban, aku terlihat seperti mummy..

Ayah sangat  menyesal telah membuatku terluka, hingga mendapat banyak jahitan,. Sampai saat ini bekas luka itu masih terlihat dikeningku. Walaupun aku pernah mengatakan kepada beliau, “tidak apa-apa ayah, semua itu bukan kesalahan ayah, tapi memang musibah yang terjadi atas kehendak Allah SWT.” Tapi ayah tetap merasa sangat menyesal dan merasa bersalah kepadaku.

Satu persatu memory masa kecilku teringat kembali….yang membuatku bertambah kagum atas sosok beliau...

Ada sebuah kejadian yang tak bisa aku lupakan, saat Ayah  menolong tetangga kami yang rumahnya dimasuki pencuri. Kebetulan disebelah rumah kami terdapat Guest House, untuk tamu-tamu dari Negara Asing ketika berada di Pendopo.

Ayah mendengar suara teriakan seorang ibu minta tolong dari kejauhan, namun kejadian ini hanya ayah yang mengetahui, tetangga yang lain sudah terlelap tidur. Ayah menggedor pintu guest house sebelah untuk minta pertolongan, karena tidaklah mungkin ayah berangkat sendirian menuju lokasi karena beliau tidak mengetahui kejadian yang sebenarnya disana. Kemudian  ayah dan  1 orang penghuni guest house itu  mendatangi rumah yang dimasuki pencuri itu. Kami dirumah agak khawatir terjadi sesuatu yang dapat membahayakan ayah disana.

Alhamdulillah ayah bisa menolong si ibu itu, karena jika terlambat sekian detik saja, mungkin jiwa ibu tersebut tidak tertolong ditangan perampok.  Perampoknya dapat tertangkap dan si ibu tadi berhasil diselamatkan dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Ayahku orang yang sangat pemberani. Kadang beliau tidak memikirkan keselamatan jiwanya, beliau selalu memikirkan orang lain yang membutuhkan pertolongannya. Ayahku orang yang hebat!!..

Ayahku juga senang bermusik dan menyanyi, ia merupakan teman duetku, disetiap waktu senggang kami selalu menghabiskan waktu dengan bernyanyi bersama.
Masih teringat lagu kesukaannya ayah jaman dulu “Sepanjang Jalan Kenangan”. Suaranya yang merdu mengingatkanku akan suara Bob Tutupoli. Rasanya saya ingin kembali kemasa itu, bernyanyi bersamanya, bersenda gurau,

Beliau dulu pernah meraih juara 1 bintang radio di Palembang Sumatera Selatan. Bakatku dibidang music, mungkin diturunkan dari beliau. Aku sangat bangga mempunyai ayah seperti beliau. Orangnya rendah hati, dan selalu membangkitkan semangatku untuk meraih cita-cita dan membuatku percaya diri.

Ayah tak pernah memaksa semua anak-anaknya untuk memilih bidang pendidikan. Semua ia serahkan atas pilihan anaknya masing-masing. Namun ia tetap memberikan  saran yang positif untuk  dijadikan bahan pertimbangan kami anak-anaknya.

Ketika aku memutuskan untuk berumah tangga, ayah selalu memberikan wejangan yang menyejukkan hatiku, agar selalu patuh dan taat pada pasanganku. Bahkan ketika aku telah dikarunia  2 orang putera dan 1 puteri, ayah dengan senang hati menjaga anak-anakku, mengajaknya bermain, bersenda gurau dengan anak-anakku, beliau sangat sabar…

Ayah tipe suami yang setia, Ia sangat menyayangi ibuku. Hingga maut yang memisahkan mereka, ayah selalu romantis. Detik-detik terakhir ayah berpulang, ibu masih menyuapinya makanan untuk sarapan,.sampai ibu tidak mengetahui ketika ayah telah tiada. Karena suapan terakhir dari ibu, masih belum dikunyah oleh beliau dan masih tertinggal dimulutnya  ibu baru menyadari ketika  makanan yang masuk ke dalam mulutnya tidak dikunyah dalam waktu yang agak lama …… ternyata beliau sudah pergi…

Beberapa tahun terakhir 2002, ayah mengidap penyakit Alzheimer dan membuat ia kehilangan memory, ia sudah tidak ingat denganku , dengan anak-anaknya bahkan ibuku.
Aku masih ingat peristiwa yang membahagiakanku namun sekaligus membuatku selalu menangis mengenang peristiwa itu. Ketika ayahku berulang tahun .  13 tahun yang lalu. Tepatnya 26 Feburari 2004 Pada saat itu aku berjanji ingin memberikan “surprise” untuknya. Aku hanya ingin membahagiakannya setiap detik dan setiap waktu ketika aku masih bisa diberi kesempatan untuk membuatnya tersenyum dan membahagiakannya akan aku lakukan untuknya.

Pada saat itu ayah berulang tahun ke 78, ayah masih dirawat di RS Cipto Mangunkusumo. Aku menyempatkan waktu untuk datang membawa kejutan manis untuknya. Padahal pada waktu itu aku masih mengantar dan menjemput anakku bersekolah di bilangan Bogor Jawa barat. Bisa dibayangkan jauhnya lokasi Jakarta dan Bogor, tak menghalangiku untuk melihat kebahagiaan ayahku. Jalanan yang macet tidak kuhiraukan agar aku bisa sampai di lokasi ayah di rawat dan setelah itu aku harus kembali menjemput anakku di Bogor.
Aku membawa kue tart yang sudah aku persiapkan dan kue-kue cantik, berharap ayah bisa merayakannya di rumah sakit.

“Selamat ulang tahun ayah” aku agak sedikit berteriak sambil membuka pintu kamar rumah sakit..sambil membawa kue tart dan lilin angka 7 dan 8 .
Kulihat ayah tersenyum dan bahagia  terpancar dari mimik wajahnya yang sumringah saat itu.

“Ayah inget aku gak? ini Thia"

“Siapa ??” tanya ayah

Hatiku sangat sedih bahkan menitikkan airmata, walaupun aku sembunyikan tangisku dihadapannya, ayah tak mengingatku lagi. Karena penyakit Alzheimer itu membuat beliau mengalami penurunan daya ingat, kemampuan daya berpikir dan lain-lain.

Aku hanya melihat senyum ayahku dan ia tampak bahagia saat kulihat beliau memanggil suster-suster di rumah sakit, sambil meniup lilin kue ulang tahunnya dan membagi-bagikan kuenya untuk suster-suster disana. Sambil sedikit bercanda ,  “Ayo ambil kuenya suster…ini kue ulang tahun saya” . Aku puas sudah membuatnya bahagia di hari ulang tahunnya, walaupun ayah tak tahu siapa yang memberikan kue ulang tahun itu…

Alhamdulillah seminggu setelah ulang tahunnya, ayah diperbolehkan pulang ke rumah. dan hanya berobat jalan saja. Kami sangat bahagia karena ayah bisa berkumpul di rumah lagi, sehingga ibu juga bisa beristirahat yang cukup. Karena selama menjaga ayah dirumah sakit, ibu kurang tidur dan sangat kelelahan, tapi ibu tetap setia menunggui ayah.. mereka berdua memang seperti Romy dan Yuli, yang ingin selalu bersama.., mereka berdua memang panutan kami ..saling mengasihi dan mencintai dengan tulus.

Sehari sebelumnya, saat saya dan suami mengunjunginya  di rumah untuk melihat kondisi beliau, seperti sudah ada firasat dalam hati saya. Ayah memandangi saya tanpa berkedip, ayah terlihat sedikit  pucat dan agak demam. Saya pegangi tangannya. Ia terus menatap saya, seperti ingin mengucapkan sesuatu kepada saya, tapi saya tunggu-tunggu beliau tidak mengatakan apa-apa, hanya terus menatap saja.

Saya pamit pulang sambil mencium tangannya, ayah hanya mengangguk tanpa berkata apapun tanda ia mengizinkan saya pulang. Sebenarnya berat hati saya meninggalkannya dalam kondisi seperti ini, tapi apa daya saya harus segera pulang, karena anak-anak saya sudah lama menunggu di rumah.

Senin pagi  29 Maret 2004 saat itu adzan subuh berkumandang.telephone rumah  saya berdering, suara isak tangis diujung telephone, mengabarkan bahwa Ayah sudah berpulang kerahmatullah…

Innalilahi wainailaihi roji’un

Keluarga besar kami telah kehilangan seorang ayah yang sangat bijaksana, dan sangat penyayang keluarga. Meninggalkan semua kenangan suka dan duka. Betapa berat jerih payahnya, membimbing kami dan membesarkan kami anak-anaknya. Terasa belum puas hati kami untuk membahagiakannya.

Kami sangat kehilangan seseorang tempat kami mencurahkan segala kasih sayang. Kami sekeluarga diliputi duka cita yang mendalam, namun kami rela melepaskan kepergian Ayah tercinta Keharibaan Ilahi.

Ayah ..aku sangat rindu ingin bertemu, walaupun hanya dalam mimpi, mungkin bisa melepas sedikit kangenku padamu ayah…
Banyak sekali yang ingin aku ceritakan kepadamu..,aku ingin curhat ayah…. lihatlah cucu-cucumu kini sudah tumbuh remaja, sudah menyelesaikan kuliahnya dan bekerja. Cucumu yang paling kecil yang dulu ayah gendong-gendong kini sudah SMA… pada saat ayah tiada, cucumu itu baru berusia 2 tahun. Ia belum sempat dekat dengan ayah, tapi cerita tentangmu telah aku ceritakan…dia sangat bangga mempunya opa seperti ayah..

Ayah…..

Maafkan aku belum bisa membahagiakanmu dihari tuamu….,

Selamat jalan Ayah..

Ya Allah , ampunilah segala dosanya, maafkan segala kekurangan dan kekhilafan dalam ibadahnya

Ya Allah, lapangkan kuburnya, turunkanlah selalu dalam kuburnya Nur cahaya, rahmat dan maghfirah ampunanMu

Kami mohon, Ya Allah terimalah amal ibadahnya, dan lipat gandakanlah pahala untuknya
Semoga Allah memberi tempat peristirahatan yang damai.

Ya Allah sayangilah dia sebagaimana dia menyayangi kami.

Aamiin Ya Robbal Alamin…

Comments

Popular posts from this blog

“PUISI CINTA “UNTUK SUAMIKU TERSAYANG”

TO :  My Lovely hubby... Lutfi Sofyan Ismael 15 November 2014 Suamiku tersayang…. Malam ini … Bintang nampak bersinar menebar kerlip   cinta begitu indah Bulan menyapa dikeheningan malam... menghantarkan kehangatan   senyuman Mungkin….. bintang, bulan dan seluruh alam semesta turut merasakan Kebahagiaan yang kau rasakan saat ini Semua ingin menyambut dengan suka cita  yaaaaa......menyambut hari lahirmu hari ini...  sayangku Ku rasakan tiupan   angin begitu mendesir mendesah Membuat   bergemuruh kencang di dada Kutatap wajahmu yang tertidur nyenyak   di peraduan Kukecup keningmu dan kubisikan sesuatu untukmu… I LOVE YOU..... Kau begitu membuatku terpana..  Kau telah membuatku terlena Kau telah membuatku terpesona Kau adalah suamiku yang luar biasa Tak salah aku mencintaimu Tak salah aku sangat menyayangimu... Tak salah aku bertemu disaat yang tepat Sayangku.. Mungkin Aku sering membuatmu sedih Se...

AYAH… (Hanya 3 kata “ WISE, STRONG & INSPIRING”)

Mengutip 3 kata  yang ditulis oleh putera ke dua kami   Irdza Ghiffary lutfi dalam testimoni yang tertuang dalam buku “Sofyan Ismael Pengabdian Tanpa Ujung”, singkat padat penuh arti dan  sudah dapat  mewakili dari sosok ayah angkunya… Gambaran singkat seorang cucu kepada angku (kakek) kesayangannya, karena Irdza juga saat ini memilih fakultas kedokteran sebagai pendidikan akhir untuk masa depannya, karena ia terinspirasi dari angkunya sendiri. Bagaimana dengan saya??  Pandangan seorang menantu terhadap ayah mertuanya?? Saya adalah salah satu menantu yang sangat senang  dengan adanya peluncuran buku ini, karena menurut saya ,  sudah sepantasnya sosok ayah dibuatkan buku biografi ini karena pengabdiannya di dunia medis yang tak berujung... Begitu saya mendapatkan buku ini  , saya langsung membacanya hingga tuntas.  Yang tertuang dalam pikiran saya sebagai menantu perempuan satu2nya,  ayah memang sosok yang bijaksana...

DRESS CODE.!!!!!!!!!!!!!

                        dress code tema "cowgirl/cowboy" FHUP83 Kita sering mendengar kata “ Dress Code”   dalam sebuah undangan yang tertulis, dimana dalam undangan tersebut sering dicantumkan   dress code yang harus kita kenakan., namun kadang2 undangan untuk mengenakan dress code ada yang tidak tertulis, misalnya undangan arisan, ataupun hanya untuk seru2an bareng teman2 Demikian juga   jika kita tergabung dalam banyak komunitas, tentu saja sering kita menghadiri berbagai macam acara, seperti misalnya saya sering mendapat undangan untuk   acara nonton bareng media, ulang tahun brand tertentu , reunion, demo masak,   ataupun acara talk show dll , yang mengundang selalu mengingatkan   kita jika ada dress code yang harus dikenakan para undangan. Seperti contoh foto saya di bawah ini, foto dengan dress code nuansa orange dalam acara demo ...