Ketika
saya teringat lagi sosok remaja yang penuh kreativitas dalam hal menulis,
terlintas keinginan saya untuk menghubunginya lagi.
Nadia Silvarani, seorang remaja lulusan Sastra Perancis Universitas Indonesia tahun
2006 dan Ilmu Komunikasi UI tahun 2013.
Ia
penulis buku dari Film “ Ada Apa Dengan
Cinta” yang sangat fenomenal itu. Sudah banyak buku-buku yang telah diterbitkan
antara lain Love in Paris, Love in
London, Bintang Jatuh, 3 Srikandi dan masih banyak lagi.
Walaupun
sudah sangat terkenal, ia sosok yang sangat ramah dan tidak sombong. Itulah sebabnya
terbersit keinginan saya untuk bertemu
dengannya lagi .
Setahun yang lalu, saya pernah menjalin kerjasama dengannya. Awalnya saya hanya menanyakan kabarnya saja. Ketika
ia ada waktu luang, saya memutuskan untuk janjian bertemu dengannya, hanya sekedar ngobrol
santai, karena banyak keingintahuan saya atas kesuksesannya menerbitkan karya-karya tulisannya dalam buku fiksi, cerpen bahkan novel itu.
Karena
acara ini cukup mendadak , saya tidak sempat untuk menghubungi teman-teman saya
di komunitas “Mama Cinta Membaca”. Mereka
mama-mama yang sibuk. Kesibukan
mama-mama jaman now ini melebihi kesibukan pejabat loh…hehehe
Acara
saya kemas sangat santai, hanya ngobrol-ngobrol saja, namun saya dibantu oleh
opa Eric Gustaaf Ferdinandus, senior
saya, yang merupakan alumni Universitas Pancasila Jakarta, untuk membuatkan
flyer acara ini.
Selasa 28 November 2017
@Eleventrees Café
Pagi
itu akhirnya kami bertemu , Saya, Nadia,
Dona, Meti, Rosa dan Opa Eric. Bincang
santai sambil nyemil2 bareng.
Nadia
menceritakan pengalamannya menulis, suka dukanya mengirimkan naskah, hingga
ditolak 4 kali oleh penerbit, tapi ia tak pernah putus asa. Ia terus menulis
hingga akhirnya sudah banyak buku yang diterbitkannya..
Sebenarnya apa sih manfaat menulis?
Manfaat menulis secara garis besar adalah :
- - Meningkatkan pertumbuhan kosa kata
- - Meningkatkan kelancaran tulis menulis
dan menyusun kata
- - Mengembangkan gaya tulisan pribadi
- -Menguasai informasi dengan topik yang
ditulis
- - Aktif berfikir dan membiasakan berbahasa
secara tertib
- - Sarana untuk pengungkapan diri ( a tool for self expression)
- -Secara material, penulis juga mendapatkan manfaat lain seperti honor,sebagai profesi sampingan
- - Secara Non Material mendapatkan kepuasan batin dan wujud mengekspresi
diri.Mencegah penyakit Alzheimer, mencegah pikun dini dll
Banyak
pertanyaan yang dilontarkan oleh teman-teman saya, sementara saya mengabadikan
dalam video dan foto untuk dokumentasi seperti
yang diminta oleh Nadia.
Serius menyimak |
Tips dan trik agar naskah kita dilirik oleh penerbit. Nadia menguraikannya secara singkat..
- *Buatlah judul yang menarik
*
- *Gaya tulisan tidak meniru orang lain,
jadilah diri sendiri
- *Jenis cerita berbeda, tidak pasaran
*
- *Naskah yang dikirim berjumlah 150 – 180
halaman
- *Jenis huruf Times New Roman, walaupun
kadang kadang pihak penerbit akan mengganti sesuai standard mereka
- *Besar spasinya 1 ½
'
- *Ukuran huruf 11
- # Margin 333 – 332
- Apa
sih bedanya fiksi dan non fiksi?
Fiksi merupakan cerita yang dibuat penulis,
sifatnya imajinatif tidak membutuhkan pengamatan dalam pembuatannya. Karena ide
cerita berasal dari khayalan atau imajinasi penulis.
Non
Fiksi
kebalikan dari fiksi, merupakan tulisan kejadian yang sebenarnya dan membutuhkan pengamatan dengan bahasa
sebenarnya. Semua isi buku non fiksi tersebut harus memiliki fakta
- Bagaimana
untuk menyimpan identitas kita, agar true story yang kita buat tidak ketahuan
pembaca bahwa itu cerita kita sesungguhnya ?
Mungkin bisa disamarkan lokasi kejadiannya,
ciri-ciri fisik atau nama orang yang menjadi tokoh, atau bisa membedakan pendukung
cerita misalnya teman-temannya dari fakultas yang berbeda ..pokoknya
pintar-pintar penulis untuk mengembangkan identitas tokoh dalam cerita tersebut, tapi sampai pada
sasaran yang hendak dicapai.
- Kalau
kita buat sebuah cerita, lebih bagus cerita yang happy ending atau cerita
mengambang? Artinya cerita itu tidak tuntas?
Sebenarnya keduanya sama saja,
tergantung penulisnya, mau yang happy ending atau berlanjut sehingga membuat
pembaca menebak-nebak dan penasaran.
Apakah
pernah diminta untuk membuat biografi tokoh terkenal?
Pernah, temannya memintanya untuk
menuliskan biografi atasannya di kantor, kebetulan atasannya memang public figure.
Tapi niat itu diurungkan karena situasi politik saat itu tidak menentu, ia
khawatir terjebak sebagai pendukung partai tertentu.
Masih banyak pertanyaan lainnya yang
diutarakan teman-teman saya, tak terkecuali satu-satunya cowok yang hadir pada
saat itu, opa Eric juga ikut bertanya,
walaupun agak malu-malu, ia cukup
antusias untuk bertanya pada Nadia.
opa Eric dan Nadia |
Saya salut dengan Opa Eric senior saya
dikampus Universitas Pancasila ini, diusianya yang sudah kepala 6, ia masih mau
belajar dan terus selalu mendukung setiap ada kegiatan di kampus. Ia tidak malu
belajar dengan yunior. semoga opa Eric juga bisa menerbitkan buku ya...
Selain itu teman saya Meti juga tak kalah antusiasnya untuk
belajar menulis. Saya baru mengetahui ternyata Meti sudah banyak juga tulisan
yang dibuatnya, walaupun tulisannya sering tidak bisa ia tuntaskan, ia terkadang bingung untuk
mencari ending cerita yang dibuatnya.
Tulisan dibuatnya melalui catatan dilaptopnya,
walaupun menurutnya tulisannya tidak banyak halamannya, tidak berlembar-lembar tidak seperti novel yang tebal
itu. Tapi kebanyakan kisah yang dibuatnya merupakan cerita sesungguhnya.
Saya salut untuk mom yang satu ini,
walaupun menjadi wanita karier dengan seabgrek aktivitasnya, tapi masih bisa
meluangkan waktunya untuk menggali ilmu dalam hal penulisan. Tetap semangat ya
mom….
Bagaimana dengan sahabat saya Rosa?? Wahh..saya sering membaca
tulisan mama Reza ini melalui blognya. Ia sudah piawai dalam hal menulis. Isi
blognya menceritakan tentang ke dua puteranya Reza dan Lukman. Cerita buah
hatinya sejak kecil hingga kini dengan segala keunikannya….jumlah yang membaca
blognya sudah mencapai ratusan? Atau mungkin ribuan ya?? Tapi ia tetap ingin
terus mengembangkan cara penulisan blognya. Ia pun bersemangat agar ceritanya
juga bisa diterbitkan. Semoga sukses ya mom….
Dona,
mama yang agak pendiam ini memang sangat mendukung aktivitas saya di
komunitas “Mama Cinta Membaca”. Sejak
komunitas yang saya dirikan ini mulai melakukan kegiatan, Dona selalu memberikan
support untuk saya. Suatu saat saya juga ingin membaca tulisannya.
Saya menyemangatinya sekaligus
mendorongnya untuk membuat blog pribadi. dimulai dari tulisan yang ringan,
seperti aktivitas sehari-hari. tentang masakan, keluarga, atau curahatan hati Semakin
kita banyak menulis, tentu saja banyak ide yang akan kita dapatkan dan mendapatkan manfaatnya.
Menjelang siang hari, bincang santai ini
kami tutup dengan berfoto bersama. Kami berjanji akan terus mengadakan acara
seperti ini lagi.
Tekad kami, agar banyak mama-mama yang
mau bergabung dalam komunitas “Mama Cinta Membaca” dan bersemangat untuk terus
menulis.
Membaca dan menulis itu merupakan mata
rantai yang saling berhubungan, Semua kegiatan menulis ini akan kami teruskan
kepada anak-anak kami. Agar generasi muda jaman now ini, menjadi generasi yang
terus dibanggakan atas prestasi menulisnya.
Terima kasih Nadia untuk dapat
meluangkan waktunya memberikan ilmunya kepada kami, Kami tunggu karyamu yang
keren-keren itu ya…..
Oh iya sesekali tolong juga buatkan cerita untuk kami,
generasi mama jaman now ya..
Foto :
doc.pribadi
sumber :
Wikipedia
Comments
Post a Comment