Buku “Growing Pains” Tatyana Soebianto ini saya dapat dari VRadioFM, #VBookClub pada Februari 2014. Beruntung saya ikut
bergabung dengan #VBookClub di VRadioFM ini dengan penyiar mungil nan cantik
dan baik hati Nathalie Indry di
setiap Jum’at jam 13.00 – 14.00 WIB,
dengan bergabungnya saya di acara ini, manfaat yang saya dapat, bisa mendapatkan
buku2 baru ..asyiiikk kan??
Dan kali ini saya ingin mengupas
buku “Growing Pains" Tatyana Soebanto
atau dikenal dengan Nana, bundo Nana, Ibu Tati...
Dari Cover terlihat ilustrasi gambar seorang
ibu yang agak tomboy tersenyum manis dan
disebelahnya seorang putera yang agak cemberut, boleh dibilang agak sedikit
bete.yeeeaahh !!!..itu mungkin menggambarkan penulis dan putera semata wayangnya. dan di dalamnya juga terlampir komik2 yang lucu...
Buku ini mengisahkan kehidupan
pribadi dari penulis Tatyana Soebianto yang membesarkan putera semata wayangnya
seorang diri, selama 20 tahun.
Saya membaca buku ini yang 132
halaman sangat cepat, tidak sampai berjam2 hanya hitungan menit saja. Bayangkan!!
karena buku ini ceritanya sangat menarik dan membuat saya selalu penasaran dan ingin secepatnya selesai melihat ending ceritanya..
Warna warni kehidupan single
parent yang menurut saya bagi seorang perempuan dia adalah wanita yang sangat
hebat.dan kuat. Bayngkan untuk wanita secantik ini bisa bertahan menjadi
seorang single parent selama itu. Walaupun banyak cibiran sana sini, namun semua itu ia telan dan hadapi dengan tegar, pahit memang, tapi apa daya kehidupan harus terus dijalani.
Jatuh bangunnya kehidupan dimulai
dari ia menikah dan mempunyai seorang putera, dimana pada saat usia kandungan 3
bulan, suaminya melanjutkan S2 nya di Australia dan menghilang entah kemana,
tidak ada kabar berita. Sampai akhirnya keluarga menghentikan pencarian
terhadap suaminya.
Ia sangat tegar pada saat
melahirkan putera nya yang diberi nama Adi
Nugroho, walaupun sebelumnya ia
mengalami pendarahan hebat dan di vonis antara fifty2, ibu atau bayi yang
selamat. .namun Alhamdulillah bayi dan ibu selamat dan sehat.
Adi Nugroho dibesarkan dengan
fasilitas seadanya, mereka berdua tinggal di rumah kontrakan yang jauh dari
layak, Sehari2nya ia bekerja kantoran, dan semua ia urus sendiri tanpa bantuan
ART, beruntung ia masih mempunyai ibu yang dapat membantu untuk mengasuh
puteranya jika ia berada di kantor. Namun semua itu sirna setelah ibu
kandungnya meninggal dunia dan kemudian beberapa tahun berselang ayahnya pun
berpulang, Nyaris ia tak ada pegangan lagi, namun ia tidak bisa meratapi semua
nasibnya, karena ia masih mempunyai Adi Nugroho yang harus dia besarkan. Ia
harus kuat dan tegar.
Buku ini sangat menginspirasi, bahwa
seorang ibu tidak boleh lemah, harus kuat , harus bisa menggantikan peran ayah
bagi anaknya, sehingga seorang anak akan nyaman berada dalam dekapan ibunya. Tidak saja Adi sebagai anak, tapi bisa dibentuk sedemikian rupa oleh Nana menjadi seorang sahabat, soulmate yang seru dan hanya mereka berdua di rumah itu. selain Kuka & Kuki anjing kecil yang lucu ataupun Nuri si burung cantik yang setia menemani hari2 mereka.
Saya salut dengan Nana ini dengan
membesarkan puteranya seorang diri, Kini Adi Nugroho menjadi anak yang mandiri,
kuat dan berhasil dibidang studynya dengan mendapat beasiswa…hebaaatttt!!!
Yesss Nana, terus semangat
yaa…, saya bangga dan sangat
beruntung bisa bertemu langsung dan
berkenalan dengan penulis yang cantik ini di acara #VBookClub off air beberapa
waktu lalu..Saya harus banyak belajar tentang makna kehidupan dengan bundo Nana
ini. Semoga karya2 menulisnya terus lancar dan saya tunggu buku berikutnya…Salam untuk si ganteng Adi Nugroho....#Kecuupppsatu-satu
Comments
Post a Comment