Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2017

FIRST LOVE

Cerita tentang cinta memang tak ada habisnya, terutama cinta pertama…., saya tergerak ingin menulis cerita tentang first love karena semalam saya rumpi cantik dengan sahabat lama ketika kami masih bersekolah di SMAN 8 bukit duri Jakarta namanya Ratih Triwulandari ..melalui whatsApp ,dia menceritakan kisah cintanya yang seru banget… “Thia…, aku ngga sangka lho kamu suka nulis…,setahuku waktu sekelas dulu yang suka nulis dan tuker-tukeran puisi dll itu, aku, Rini, Niken, Kabul dan Iskandar” “Aku ngga pernah tuker-tukeran tulisan sama kamu kan?” mangkanya ini surprise banget buatku, kamu suka nulis?” Ratih sahabatku ini bertanya dan agak sedikit heran.., karena setahu dia, aku ngga pernah menulis semasa SMA. Mungkin karena aku dulu memang sangat pendiam dan tertutup. Aku juga jarang ,bahkan hampir tidak pernah membagikan tulisanku berupa curahan hati, puisi, kegiatanku dll kepada orang lain. Ehhh ..tapi seingetku sepertinya aku pernah membagikan puisiku denga

AYAH… AKU INGIN CURHAT…

Setiap mendengar bait lyric dari sebuah lagu…AYAH.. “….Dimana …akan kucari…aku menangis seorang diri, hatiku selalu ingin bertemu..untukmu aku bernyanyi… Untuk Ayah tercinta, aku ingin bernyanyi walau air mata dipipiku Ayah dengarkanlah aku  ingin berjumpa, walau hanya dalam mimpi…..” Tak terasa airmataku jatuh membahasi pipi…13 tahun sudah berlalu, ayah berpulang Keharibaan Ilahi..dalam usia  78 tahun  karena penyakit Alzheimer yang di deritanya . Banyak sekali kenangan indah saat ayah masih bersama kami , masih ku ingat sampai saat ini. Ayahku AM Thalib , dulu merupakan seorang tentara jaman penjajahan Jepang, beliau pernah bercerita bagaimana ia dan teman-temannya berjuang merebut kemerdekaan, menenteng senjata menghadap musuh…namun dibalik jiwa ketentaraannya, ia tetaplah seorang ayah yang berhati lembut dan sangat perhatian terhadap keluarga. Aku merupakan anak perempuan  yang wajahnya mirip ayah,selain ada satu kakak laki-lakiku yang agak mirip dengannya

TEDDY BEAR (PART 4)

Percakapan kemarin melalui WhatsApp dengan Kak Teddy  membuat Rara agak sedikit ragu untuk melanjutkan persahabatan ini.. “Rara ingin teman dalam arti sesungguhnya, yang bisa menghibur dirinya  ketika sedih…, bukan teman sosmed (sosial media-red), teman sosmed  adalah teman hanya dalam bayang-bayang, itu tidak nyata!!!!” Rara menegaskan keinginannya…,tapi…… apa jawaban dari Kak Teddy??           “Loh kan sering dihibur…..” Rara tidak terima dengan jawaban sekenanya ini..           “Rara tidak mendapatkan teman sejati kak”           “Rara sudah lelah kak!!”           “Kalau lelah…bobo siang dulu..istirahat!” jawabnya becanda Teddy bear yang ia sebut sebagai “kakaknya” tidak bertanya..”kenapa Rara hari ini sedih??”, berkali-kali Rara bertanya dalam hati…rasanya marah Rara sudah diambang batas…pada akhirnya Rara pasrah….ya sudah kalau itu yang diingininya..Rara ingin pergi saja, menjauhi dari kehidupan kak Teddy…hati kecil Rara