Kepada : Rindu
Penantian panjang untuk saling melepaskan
sebuah kerinduan yang membuncah di dada hanya sedikit mengobati luka yang menganga
Selalu
ada kata rindu..rindu…rindu dan kembali kata itu menggugah dan berontak di dalam
dada…
Rindu
yang membuat bingung. gelisah, cemas,
sedih bahkan menangis!!!…bayangan itu muncul kembali dan menari-nari .Karena selalu
terbayang wajahmu disetiap waktu…
Rasanya
ingin kupeluk dan kudekap rindu itu…
TAPI…
Penantian
itu telah berakhir, ketika rindu itu telah berlabuh pada pelabuhan lain.
Selesai
sudah. Perasaanku menguap ke awan bersama perasaanmu yang tak pernah ku
ketahui.
Menanti pilu mengisi hari
yang telah berakhir.
Kutatap
langit di keindahan malam, ketika bulan purnama memancarkan cahaya yang indah,
tapi gelisah hatiku tak mungkin pudar..karena rindu itu terus menghantui setiap
mimpiku..entah sampai kapan…rindu itu tak jua hilang…walau sedetikpun..
Hati
yang berontak menyerah pada kepasrahan…, aku berusaha menggapaimu meskipun itu
sulit..namun setidaknya bisa kembali berjalan bersama bergandeng tangan seirama
kedua hati kita…
Wahai sang rindu..
Dengarkan
ungkapan tulus hatiku…jangan biarkan ia merasuk hingga melukai sekujur tubuhku…,
Kenapa
kau tak pernah membisikan kata itu kepadaku?
Apakah
hanya aku yang merindukanmu???
Ataukah
rindumu lebih besar melebihi aku??
Ketika
rindu itu kembali… namun tak jua berujung temu…kupasrahkan rinduku kepadamu
agar kamu mengetahui betapa aku ingin bertemu
Jangan
biarkan ia mengendap terlalu dalam, hingga ia menghilang tenggelam dalam lautan
Ketika
itu terjadi. rinduku kepadamu semakin memudar
dan tak kan berarti lagi
Kupasrahkan
rinduku membeku tak ada lagi riak-riak yang tersisa
tak
ada lagi sosok rindu menghantuiku lagi
Semua
sudah hilang
Semua
telah menjauh
Semua
kubiarkan terbang keangkasa
Sehingga
hatiku tak akan terluka
Kubiarkan
rindu hanya terungkap dalam kata
Rasanya
itu sudah tak kuinginkan lagi
Karena
aku hanya ingin rindu bisa bertatap
denganmu bukan hanya sebait tulisan
Bukan
hanya sebuah sapamu
Bukan
hanya kata yang kau ungkap ketika ku desak
Sudah..!!
jangan biarkan hanya aku yang hanya merindu
Kamu tahu??
Aku sudah berusaha mati-matian untuk
melupakanmu sang Rindu ku
Ketika
kamu tak jua merasakan apa yang aku
rasakan
Kamu
tak pernah mau tahu apa yang selalu ku ungkapkan walau tersirat
Kamu
yang tak pernah peka bahasa isyarat yang kutunjukkan
Kamu terbiasa untuk mempermainkan hatiku
hingga ku berdarah-darah menahan sakit
namunku rela kembali meraih jari jemarimu lagi
namunku rela kembali meraih jari jemarimu lagi
Kepada sang Rindu….
Mungkin
rinduku hanya angin lalu..
semua
kubiarkan tertiup debu
seiring
waktu ku akan melupakanmu
Walau
aku akan tetap selalu disini
disini…..
Cinere, 11 Desember 2017
puisinya bagus sekali
ReplyDeletethanks ya......
Delete