Durasi : 110 menit
Jenis Film : Drama
Produser : Rissa Putri,
Pasha Chrismansyah, Setioro S, Rini Noor
Sutradara : Rizal Mantovani
Penulis : Alim Sudio
Produksi : MNC Pictures
CAST :
Vino G Sebastian
Velove Vexia
Ray Sahetapy
Dwi Sasono
Ayu Dyah Pasha
Alm.
Chrisye merupakan penyanyi idolaku. banyak penggemarnya di Indonesia sangat
merindukan sosoknya. Beliau sangat berbakat dibidang musik, hasil karyanya
selalu meledak di pasaran, membuatnya menjadi terkenal diblantika musik Indonesia
saat itu.
Di awal karier, ayahnya sangat menentangnya untuk terus menggeluti kiprahnya di
bidang musik, ayahnya menginginkan ia menjadi seorang Insinyur. Karena menjadi seorang
seniman tidak bisa menjanjikan untuk masa depannya.
Chrisye penyanyi yang bersuara emas, mempunyai ciri
khas suara yang unik, membuat penggemarnya sangat kehilangan ketika beliau meninggal dunia beberapa tahun silam karena penyakit yang dideritanya.
Oleh sebab itu ketika saya mendengar bahwa perjalanan hidup Chrisye akan di film kan, saya sangat antusias untuk menontonnya, Rindu akan sosoknya dan ciri khas suaranya belum ada yang dapat menggantikannya saat ini.
Oleh sebab itu ketika saya mendengar bahwa perjalanan hidup Chrisye akan di film kan, saya sangat antusias untuk menontonnya, Rindu akan sosoknya dan ciri khas suaranya belum ada yang dapat menggantikannya saat ini.
Dalam
film ini Sosok Chrisye diperankan oleh Vino
G Sebastian. Vino sangat pas memerankan tokoh Chrisye, ia sangat memukau
dengan meniru gaya Chrisye yang kaku, tidak bisa bergoyang saat menyanyikan
lagu “Aku Cinta Dia” terlihat agak
malu-malu untuk bergerak membuat penonton merasa Chrisye kembali hadir.
Alm.
Chrisye yang mencintai musik secara total dan berhasil meraih mimpinya, namun
banyak tekanan batin yang ia rasakan. Ia
merasa hidupnya tak berarti lagi, ketika adik yang ia sayangi meninggal dunia.
Chrisye tidak bisa melepas kepergian adiknya karena ia bersama group Band
Gipsy sedang berada di Amerika Serikat. adiknyalah satu-satunya orang yang
sangat mendukung dan memberinya semangat untuk menjadi musisi.
Lambat
laun kesedihannya mulai terhapus ketika ia bertemu dan berkenalan dengan Yanti,
wanita yang dicintainya , hidupnya kembali bergairah. Yanti yang pandai
menjahit bisa diajak hidup susah, keluarga Yanti menerima Chrisye walaupun ia
hanya seorang seniman. Yanti sangat mendukung kariernya.
Sebelum
menikahi Yanti, Chrisye menjadi seorang mualaf dan ia mengganti namanya menjadi
Chrismansyah.
Banyak
pesan moral yang saya petik dalam film ini, meskipun ia sudah menjadi penyanyi
terkenal, ada rasa khawatir tidak bisa menafkahi keluarganya hanya dengan
kemampuannya bernyanyi, iapun sempat untuk berhenti bernyanyi. Walaupun akhirnya kekhawatirannya tidak terbukti. Ia berhasil membahagiakan keluarganya, walaupun ia hanya seorang musisi.
Kegelisahan
demi kegelisahan membawanya kedalam spiritual yang panjang. Pencarian hakiki
tentang makna hidup inilah yang
mendasari dirinya untuk menciptakan lagu “Ketika
Tangan dan Kaki Berkata” yang liriknya ditulis oleh seorang Penyair Bp. Taufik Ismail. Saat itulah Chrisye benar-benar menemukan titik
balik dalam kehidupan dan karier bermusiknya.
Mendengar
lagu ini diputar kembali dalam film ini, tak terasa air mata saya tumpah dan tak dapat terbendung
lagi…lirik yang sangat dalam dan sangat menyentuh, diambil dari Surat Yassin ayat 65 “Alyauma nakhtimu’alaa
afwaahihim watukallimunaa aidiihim wa tasy-hadu arjuluhum bimaa kaanuu
yaksibuun (a)
Artinya : Pada hari ini kami tutup mulut mereka ; dan
berkatalah kepada kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka
terhadap apa yang dahulu mereka usahakan
*****************************************************************************
“KETIKA TANGAN DAN KAKI
BERKATA”
Akan
datang hari, mulut dikunci, kata tak ada lagi
Akan
tiba masa, tak ada suara, dari mulut kita
Berkata
tangan kita, tentang apa yang dilakukannya
Berkata
kaki kita, kemana saja dia melangkah
Tidak
tahu kita, bila harinya, tanggung jawab, tiba..
Rabbana……..
Tangan
kami, Kaki kami, Mulut kami, Mata hati kami,
Luruskanlah….,
Kukuhkanlah….Di jalan cahaya, Sempurna
Mohon
karunia, Kepada kami,
Hamba-Mu
yang hina
Lagu
ini selesai dibuat liriknya oleh Bp Taufik
Ismael selama 1 bulan. Chrisye tak sanggup untuk menyanyikan lagu ini.
sampai dia harus menelpon beliau dan bertanya..’kenapa ia tidak pernah bisa menyanyikan lagu ini hingga tuntas? Ada apa
dengan lirik lagu ini?? setiap saya memulai untuk rekaman, suara saya tidak
bisa keluar, hanya airmata yang mengalir deras"
Bp
Taufik Ismail menjelaskan, lagu ini
ia petik dari Surat Yasin ayat 65,
beliau selalu mempunyai kebiasaan membaca surat yasin setiap hari. di malam
jumat itu tiba-tiba ia mendapat ilham untuk mengambil bait kata dari surat
yasin itu……mungkin ini yang membuat Chrisye sangat tersentuh.
Ada kekuatan misterius yang
tersimpan dalam lirik itu, liriknya benar-benar mencekam dan menggetarkan. Chrisye merasa lagu itu merasuk dan
membuatnya dihadapkan pada kenyataan,betapa tak berdayanya manusia ketika hari
akhir tiba.
Sebelum
Chrisye memulai untuk rekaman lagu ini, ia berwudhu dan menjalankan shalat sunnah, tak disangka ia berhasil
menyanyikan lagu ini hanya 1 kali take tanpa berulang-ulang…
…………………………………………………………………………………………………….
Alm.Chrisye, Bpk Taufik
Ismael….terima
kasih untuk pesan moral yang sangat menyentuh ini..
Saya
terpaku dan terdiam, hanya air mata yang membasahi pipi, setiap mencerna tiap
bait kata dari lantunan ayat suci yang terpatri dalam bait kata dalam lagu
ini..
“Apa yang akan dikatakan
tangan dan kaki ku kelak?”
Karena
mulutku telah terkunci, ketika hari pada suatu masa dimana kita semua
menghadapi pengadilan akhir….yang berbicara hanyalah tangan, kaki kemana kita
melangkah…
Belum
selesai deras airmata ini berderai..tiba-tiba terdengar rekaman suara asli dari
almarhum Chrisye yang berkata ….
”Saya ingin menorehkan
setitik tinta di sejarah musik Indonesia untuk
diteruskan oleh generasi muda, sehingga
membentuk satu garis panjang
yang tak terputus untuk musik Indonesia”.
Kerinduanku
akan sosok Chrisye telah terbayar sudah…walaupun ku rasakan masih ingin menikmati
karya musiknya difilm ini .banyak lagu-lagu yang ingin saya dengarkan kembali, tapi waktunya
terbatas, durasi 110 menit.
Film
ini recommended dan patut untuk di
tonton
Tayang
serentak di bioskop seluruh Indonesia tanggal 7 DESEMBER 2017
Cinere, 05 Desember 2017
09.35 WIB
Comments
Post a Comment