Skip to main content

Kenangan Bersama OPA ERIC (SELAMAT JALAN SENIORKU)

Opa Eric selalu tersenyum

Saya tak tahu harus mengawali tulisanku darimana, air mata yang terus mengalir membasahi pipiku saat jari jemariku tergerak untuk menulis tentang kebaikanmu Opa.....

Pesan singkat dari Mema sahabatku, yang mengabarkan bahwa opa Eric telah tiada, membuatku hampir tak percaya, karena kemarin siang saya masih berkomunikasi dengannya melalui whatsApp.

“Sudah makan siang?” tanya opa

“Belum…”

“Saya makan siang dulu ya”

“OK “ jawabku singkat

Ternyata kata-kata ini merupakan tulisan opa yang terakhir yang beliau tulis untuk saya

Telah  berpulang ke rumah Bapa di Surga, Om, Opa Eric Gustaaf Ferdinandus pada hari Sabtu 17 Maret 2018 pukul 09.35 WIB di RSUD Pasar Minggu. Jenazah akan disemayamkan dirumah duka RS PGI Cikini. Rencana dimakamkan di Menteng Pulo, Minggu 18 Maret 2018 jam 14.00 WIB

Innalilahi Wainna ilaihi rojiun..

RIP Opa Eric….

Opaaaaaaaaaaaaaaaaaa………!!

Saya masih teringat kebersamaan kami dengan beliau pada tanggal 10 Maret 2018 seminggu yang lalu, bersama teman-teman komunitas Kuliner alumni Universitas Pancasila Jakarta…Mema, Fatty, Acha dan Saya, sepulang dari Panti Asuhan…

Terlihat opa sangat ceria dan gembira. Opa memilih melanjutkan perjalanan bersama kami, tidak tampak lelah diwajahnya. Walaupun harus duduk berdesak-desakan di dalam mobil, beliau tampak menikmatinya.

Kami juga heran…kenapa opa lebih memilih ikut dengan kami? Apakah beliau ingin menghabiskan waktu malam minggunya bersama kami? entahlah!! kami tidak sempat bertanya kepadanya.

Pada saat perjalanan menuju Inulvista di PasFes, kami selalu bersenda gurau dengannya, beliau sangat happy sekali...

kerbersamaan terakhir dengan opa Eric

“Opa ngga apa-apa sempit2an nih?”

“Ngga apa-apa” jawabnya”

“Ihhh Opaaaa kita dempet-dempetin nih!!” canda saya

“Heheheee…” beliau hanya senyum-senyum saja

Opa Eric merupakan senior saya di Universitas Pancasila. beliau baru saya kenal beberapa bulan yang lalu. Sosok beliau yang ramah banyak disukai oleh teman-temannya, begitu juga saya sangat mengaguminya. walaupun beliau senior kami, tapi beliau tak sungkan bergaul dan bersahabat dengan yuniornya tanpa mengenal batas usia, 

Beliau sangat ramah dan baik hati kepada siapapun. Hampir tiap hari beliau selalu mengirimkan kata mutiara kepada saya dan teman-teman yang lain melalui whatsApp.“Good morning…God bless you….have a nice day….”

Beliau merupakan kakak, sahabat, ayah sekaligus opa bagi saya. Beliau sangat mendukung semua kegiatan yang saya jalani. Beliau selalu hadir setiap saya undang dan datang tepat waktu. Selain itu beliau juga rendah hati dan mau membantu semua kegiatan yang diadakan oleh Komunitas Alumni Universitas Pancasila.

Masih ingat sapaan beliau kepada saya. Jika saya undang ke acara yang saya selenggarakan dia mengatakan "Siap DJ!! ."..
Saya belum sempat bertanya kepadanya, kenapa beliau memanggil saya dengan "DJ".

Jika beliau ingin berangkat ke kantor, beliau pamit dan mengatakan kepada saya " Saya pergi ke sawah dulu ya!!. semoga cuaca bersahabat"
atau kata-kata lain yang tak pernah luput dari ingatan saya, ketika saya minta tolong untuk membuatkan banner tulisan, atau kolase foto, beliau tak pernah keberatan membantu saya. 

Ketika beliau belum sempat mengerjakannya, beliau mengatakan " Sebentar saya goreng dulu,( maksudnya beliau masih kerjakan).

Persahabatan yang tulus darinya yang tak mungkin saya lupakan, beliau selalu ikhlas membantu pekerjaan saya.

Opa Eric masih sempat membuatkan saya kolase foto

Banyak pesan yang beliau sampaikan kepada saya, yang sangat berkesan dan tak mungkin saya lupakan.

Pesan yang beliau kirimkan sehari sebelum beliau wafat.

 “ Tetaplah  jaga hubungan baik dengan teman-teman yang kamu anggap dapat diajak berkawan  dan tetaplah dipertahankan, dan semua keputusan ada ditanganmu”

Kami bahagia masih sempat mengajak opa untuk bersenang-senang seminggu yang lalu. Opa tampak bahagia sekali pergi bersama kami. Beliau sempat bernyanyi dengan gembira, walau saya melihat wajahnya sedikit pucat, kakinya masih bengkak, tapi beliau menikmati sekali alunan lagu-lagu yang diputar, sesekali beliaupun ikut bernyanyi.

Sempat terbersit dalam pikiran saya, wajah opa tidak seperti biasanya , walau ceria tapi tampak pucat. Apakah ini sebuah pertanda?? namun pikiran tersebut saya buang jauh-jauh.....

Namun tulisan opa melalui WhatsApp group Komunitas yang beliau tulis beberapa hari yang lalu seperti ini.....

“Berbuat baik selagi masih ada umur”

Berita sabtu pagi ini membuatku semakin yakin tentang pertanda itu.

Opaaaaaa ERIC yang baik hati….

Memang belum terlalu lama saya mengenalmu, tapi semua kebaikan hatimu membuatku sangat kehilanganmu…tak henti-hentinya air mata ini mengalir saat saya menulis cerita tentangmu opa…., terlalu banyak kenangan tentang persahabatan indah yang membuatku sangat terpukul atas kepergianmu. Bukan hanya saya saja, begitu juga teman-temanmu semua.

Fatty, sahabat saya terlihat meneteskan airmata ketika datang kerumah duka RS PGI Cikini untuk melihat wajahmu untuk terakhir kalinya, tubuhmu yang telah terbujur kaku, nampak seperti tidur saja....banyak teman-teman yang sangat sayang kepadamu opa...mereka semua bercerita tentang kebaikan hatimu....tapi Tuhan lebih menyayangimu...

Saya masih ingat curahan hatimu tentang sebuah kisah cinta sejatimu yang beliau ceritakan kepadaku. Beliau menginginkan saya menuliskan dalam blog pribadi saya. Tulisan tersebut sudah saya kirimkan kepadanya, beliau tampak senang sekali membaca tulisan saya. Beliau mengatakan tulisan tersebut menjadi kenangan untuknya.

Opa minta dirahasiakan nama seseorang itu, tapi saya tahu..betapa cintanya opa terhadap Y mantan kekasihnya. Beliau sangat sedih saat kekasih hatinya tersebut meninggalkannya dan menikah dengan orang lain.

Beliau memang mengaku karena kesibukannya menjadi dosen, membuat dirinya tidak mempunyai waktu untuk bertemu, sehingga hubungannya pun retak. Akhirnya  kandas ditengah jalan tanpa ada kata terakhir darinya.
Opa sangat kecewa, kekasih hatinya menikah dengan orang terdekatnya, yang sudah beliau percayakan untuk menjaganya ketika beliau sibuk.

Beliau sudah lama tak bertemu lagi dengan Y, karena Y setelah menikah memilih tinggal dan menetap di USA.

Beberapa tahun lalu Y kembali ke Indonesia, Y menetap di kota Surabaya untuk menjaga ibunya yang sedang sakit. Pada saat ia datang ke Jakarta, opa sempat  menghubunginya, beliau mengatakan ingin bertemu untuk menebus kesalahannya yang lalu, namun keinginan beliau tersebut tidak terwujud .Y sudah tak ingin bertemu dengannya lagi.  

Y adalah cinta sejati opa. Kekecewaannya terhadap Y itulah yang menyebabkan hingga kini beliau memilih untuk hidup sendiri. Beliau berusaha untuk melupakan kenangan indah bersamanya.Beliau sudah merasa cukup bahagia dikelilingi oleh keluarga besar, keponakan, cucu dll yang selalu menyayanginya hingga takdir memanggilnya untuk kembali kepada Sang Pencipta. 

Betapa sedihnya saya mendengarkan curahatan hatinya. Beliau sangat mempercayai saya untuk mengungkapkan semua cerita pribadinya kepada saya. Beliau meminta saya untuk menyimpan rapat-rapat kisah ini.

Sewaktu beliau sakit dan dirawat hampir sebulan di RSUD Pasar Minggu, beliau pun meminta saya untuk merahasiakan dari teman-teman. Mungkin beliau tidak mau membuat susah orang lain. Padahal kami semua rindu kalimat-kalimat manisnya yang selalu beliau kirimkan setiap pagi

Ketika beliau sakit, kata-kata mutiara tersebut sudah tak ada lagi....

opa sering mengirim quotes indah

Rahasia sakitnya beliau tersebut tetap saya simpan rapi, baru diketahui oleh teman-teman disaat opa sudah beraktivitas kembali dan menyapa teman-teman di WhatsApp group.

Biasanya, setiap saya selesai menulis blog, saya sering mengirimkan link tulisan saya kepadanya untuk dibaca.

Opa paling rajin membaca tulisan di blog pribadi saya.Setelah beliau baca pasti beliau memberikan komentar ..


Great!!....

Nice story,...

kereeennnn,...

wowww nostalgia ....dll.

Beliau tahu bagaimana caranya untuk membuat orang lain senang atas pujiannya..

Beliau tertawa ketika saya mengirimkan tulisan berupa review cerita tentang “Film Dilan” yang sedang booming baru-baru ini, saya hanya iseng saja mengirimkan cerita remaja tahun 90an, walaupun cerita film itu bukan zamannya saat opa remaja, tapi beliau antusias untuk membaca tulisan saya.

Selain itu, beliau senang sekali ketika membaca cerita tentang dirinya di blog yang saya tulis.., beliau langsung menebak…”It’s me???’ thanks ya....

Di dalam tulisan saya memang tidak pernah mencantumkan nama seseorang, tapi saya hanya memberikan nama samaran atau initial saja.

Saya tidak mau orang lain yang membacanya menjadi tahu…”siapakah tokoh yang saya tulis??”saya mengerti, tidak semua orang yang mau kisah tentang kehidupan pribadinya diketahui orang lain, tapi hebatnya opa bisa menebak, bahwa cerita yang saya tulis itu adalah dirinya.

Opa Eric .........

Saya tahu, opa tidak akan bisa membaca tulisan-tulisan saya lagi, tapi saya harus bersemangat ,karena opa yang selalu memacu semangat saya untuk terus menulis.

Teman-teman saya yang lain juga sangat mengagumi opa. Tak terkecuali penulis novel film “Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC 2) Nadia Silvarani Lubis. 

Walaupun baru sekali bertemu pada saat saya undang di acara saya Komunitas Mama Cinta Membaca yang opa hadiri pada bulan November tahun lalu, Nadia sangat terkesan dengan kepribadian beliau yang sangat ramah, murah senyum dan bersahaja.

Opa & teman2 Komunitas MamaCintaMembaca

Nadia hampir tak percaya ketika saya mengabari bahwa opa Eric telah tiada. Nadia langsung meminta izin kepada saya untuk menulis sedikit tentang opa di akun instagramnya, seperti ini tulisan Nadia untuk beliau :

opa Eric & Nadia (Penulis Novel AADC 2)

"Telah berpulang ke rumah Bapa di Surga, Bapak Eric Gustaaf Ferdinandus pada hari Sabtu, 17 Maret 2018 pukul 09.35 di RSUD Pasar Minggu.jenazah akan Disemayamkan dirumah duka cikini. Rencana akan dimakamkan di TPU menteng pulo. Minggu 18 Maret 2018 jam 14.00 WIB."
.
Langsung mati kutu baca WhatsAppnya Mbak @thiathalib jam 22.00 barusan!
.
Lagi ngejar Deadline, langsung stuck aku nggak tahu mau nulis apa di depan layar laptop ini, Mbaaaaaaaaaaaaaaakk 

.
RIP Opa Erick.....
.
Salah satu pembaca yang sayangnya baru bertemu dan bertukar pikiran satu kali (November 2017). Beliau seorang dosen yang seru banget ngobrol sama beliau waktu itu. Pikiran banyak terbuka....
.
Saya kira.... akan ada lagi obrolan-obrolan selanjutnya.
.
Parah! Sedih banget ini! Sampai nggak tahu mau nulis apa 

.
Karena saya kira akan ada pertemuan lagi. Apalagi waktu itu beliau meminta saya datang ke kampusnya suatu hari nanti untuk sharing tentang menulis. Dengan senang hati, saya bersedia. Ternyata....
.
Beliau juga bercerita soal percintaan masa lalunya yang tak bisa dilupakan sampai sekarang. Membuat saya sempat terbesit bahwa suatu hari saya ingin berkata pada beliau bahwa mengenang itu mungkin perlu, tetapi membuka kisah baru itu jauh lebih perlu.
.
Ketika suatu kisah berakhir, mungkin berdarah-darah. Saya pun begitu. Namun setelah bisa mengembalikan diri, tentunya atas seizinNya, pasti kita akan menjadi pribadi yang jauh lebih kuat dari sebelum kisah lalu kita bergulir.

Menjadi pribadi yang jauh lebih baik dan kuat untuk menjalani kisah cinta yang jauh lebih indah dan lebih kuat lagi....

Sayangnya, saya belum sempat mengatakan hal sok tahu di atas itu kepada beliau.

Apalagi yang lebih sok tahunya lagi, saya pun masih dalam proses pencarian kisah baru.

Mungkin memang tak perlu membuka kisah baru bagi beliau.... karena ternyata Tuhan lebih sayang dan sudah menyediakan kisah yang jauh lebih indah untuk beliau disana. Aamiin.

Selamat jalan Opa Erick....

Pertemuan pertama dan terakhir yang begitu berkesan. Mana mungkin bisa saya lupakan....

Aduuuh.....

Nggak percayaaa 


#SilvaraniDiary #RIP #Silvarani #BeritaDuka 

Sebenarnya masih banyak kenangan indah kami bersama beliau, mungkin akan memakan waktu berhari-hari untuk menyelesaikan tulisan ini.

Kami yakin, beliau sudah berada ditempat terindah di Surga dan bahagia bersamaNYA. 

Beristirahatlah dengan tenang opa…Kebaikanmu, senyummu akan kami selalu kenang selamanya.

Selamat Jalan sahabat terbaik kami…

Opa Eric Gustaaf Ferdinandus “The smiling Kolonel”

Cinere, 19 Maret 2018




Doc Video : KAUP (Wirawan Wahono)


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

“PUISI CINTA “UNTUK SUAMIKU TERSAYANG”

TO :  My Lovely hubby... Lutfi Sofyan Ismael 15 November 2014 Suamiku tersayang…. Malam ini … Bintang nampak bersinar menebar kerlip   cinta begitu indah Bulan menyapa dikeheningan malam... menghantarkan kehangatan   senyuman Mungkin….. bintang, bulan dan seluruh alam semesta turut merasakan Kebahagiaan yang kau rasakan saat ini Semua ingin menyambut dengan suka cita  yaaaaa......menyambut hari lahirmu hari ini...  sayangku Ku rasakan tiupan   angin begitu mendesir mendesah Membuat   bergemuruh kencang di dada Kutatap wajahmu yang tertidur nyenyak   di peraduan Kukecup keningmu dan kubisikan sesuatu untukmu… I LOVE YOU..... Kau begitu membuatku terpana..  Kau telah membuatku terlena Kau telah membuatku terpesona Kau adalah suamiku yang luar biasa Tak salah aku mencintaimu Tak salah aku sangat menyayangimu... Tak salah aku bertemu disaat yang tepat Sayangku.. Mungkin Aku sering membuatmu sedih Se...

AYAH… (Hanya 3 kata “ WISE, STRONG & INSPIRING”)

Mengutip 3 kata  yang ditulis oleh putera ke dua kami   Irdza Ghiffary lutfi dalam testimoni yang tertuang dalam buku “Sofyan Ismael Pengabdian Tanpa Ujung”, singkat padat penuh arti dan  sudah dapat  mewakili dari sosok ayah angkunya… Gambaran singkat seorang cucu kepada angku (kakek) kesayangannya, karena Irdza juga saat ini memilih fakultas kedokteran sebagai pendidikan akhir untuk masa depannya, karena ia terinspirasi dari angkunya sendiri. Bagaimana dengan saya??  Pandangan seorang menantu terhadap ayah mertuanya?? Saya adalah salah satu menantu yang sangat senang  dengan adanya peluncuran buku ini, karena menurut saya ,  sudah sepantasnya sosok ayah dibuatkan buku biografi ini karena pengabdiannya di dunia medis yang tak berujung... Begitu saya mendapatkan buku ini  , saya langsung membacanya hingga tuntas.  Yang tertuang dalam pikiran saya sebagai menantu perempuan satu2nya,  ayah memang sosok yang bijaksana...

DRESS CODE.!!!!!!!!!!!!!

                        dress code tema "cowgirl/cowboy" FHUP83 Kita sering mendengar kata “ Dress Code”   dalam sebuah undangan yang tertulis, dimana dalam undangan tersebut sering dicantumkan   dress code yang harus kita kenakan., namun kadang2 undangan untuk mengenakan dress code ada yang tidak tertulis, misalnya undangan arisan, ataupun hanya untuk seru2an bareng teman2 Demikian juga   jika kita tergabung dalam banyak komunitas, tentu saja sering kita menghadiri berbagai macam acara, seperti misalnya saya sering mendapat undangan untuk   acara nonton bareng media, ulang tahun brand tertentu , reunion, demo masak,   ataupun acara talk show dll , yang mengundang selalu mengingatkan   kita jika ada dress code yang harus dikenakan para undangan. Seperti contoh foto saya di bawah ini, foto dengan dress code nuansa orange dalam acara demo ...