Akhir-akhir ini saya sering dibikin pusing dengan postingan
di Media sosial (MEDSOS) , berita-berita yang
sangat meresahkan, kadang dibuat oleh orang- orang yang tidak bertanggung
jawab.
Beritanya beraneka ragam seperti kasus penculikan, berita kematian
setelah di share ternyata semua itu berita palsu (HOAX) duuuhh!!!!.... kasian yang
diberitakan ya? gimana dengan keluarganya pasti shock juga. Apalagi
jika yang diberitakan meninggal itu yang bersangkutan masih sehat-sehat dan
masih melakukan aktifitas.
Nah sekarang yang
lagi heboh dan lebih parahnya lagi saat perdebatan tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI
Jakarta 2017 yang semakin lama semakin memanas. Padahal yang berkomentar itu
ada juga yang nantinya tidak memilih…karena mereka bukan warga DKI Jakarta …saya
sih senyum-senyum aja ngapain juga repot-repot amat ya..kadang-kadang dalam
satu keluarga malah jadi ribut lohh!!! karena masalah pilihan candidat Gubernur
DKI Jakarta..yang satu mau pilih si A karena alasan blaa..blaa..blaaa, yang
satunya lagi keukeuh dengan pilihannya, menurutnya jagoannya ini yang terbaik… yaa ampun! Please dehhh….…hahaaa
Adu pendapat yang
ngga ada habis-habisnya , semua merasa pintar semua merasa paling tahu, semua merasa paling
benar padahal sebenarnya informasi yang mereka dapat bukan dari ahlinya. Ini
terjadi terus menerus hampir setiap hari mereka bahas, banyak yang terpancing
hingga akhirnya emosi dan marah.
Seringkali saya
dibuat kesal melihat postingan yang saling menghasut, saling hujat, perang
opini sana sini, di semua media sosial seperti Facebook, twitter, Path, Instagram dll , bahkan sampai ke whatsApp dan
pada akhirnya ada yang memutuskan pertemanan karena merasa sudah tidak nyaman
lagi berteman.
Jika kita membacanya mungkin
kita akan terpancing dan emosi . Untungnya sekarang saya sama sekali tidak terpengaruh
untuk adu argumentasi. Memang sih dulunya saya pernah juga ikut-ikutan ketika
saya mendapat postingan berita melalui medsos, tanpa cek dan ricek lagi langsung
saya sebar ke teman-teman , namun ternyata berita yang saya kirim itu HOAX alias PALSU!!! uugghh malunyaaa akuu!!....
Dari kejadian itu saya kapok dan tidak mau lagi memposting hal-hal yang belum
saya ketahui kebenarannya.
Buat apa ya
repot-repot dan meribetkan diri…. buat saya mengurus diri sendiri aja masih
belum benar, ngapain juga ngurusin orang lain, apalagi masalah politik…uuhhh
tambah mumet deh..
Pengguna Medsos
(Media sosial) di Indonesia masih terlambat menyadari tindakan komunikasi yang
dilakukannya, harusnya dipikirkan terlebih dahulu, kalau kita ngomong begini
pantas tidak ya??? Ini dimensi yang hilang dalam konteks media sosial. Kita
lebih mudah berkomentar instan.
Nah!!! kemarin saya baca
di Koran SINDO Tips untuk mendeteksi berita palsu di Sosmed sehingga bisa mencegah
kebencian di MEDIA SOSIAL,
5 TIPS MENDETEKSI BERITA PALSU :
1.
PERIKSA KEBENARAN LEWAT
SUMBER-SUMBER LAIN
Jika
menemukan situs berita yang mengumbar kejelekan maupun mendukung mati-matian
seseorang, ada baiknya mengecek situs berita lain yang sudah diketahui
kredibilitasnya.
2.
MELIHAT TAMPILAN SITUS
Jika
situs yang memuat suatu rumor terlihat seperti blog pribadi, perlu dicermati
informasinya lebih dalam. Pastikan situsnya memang memiliki berita seimbang,
bukan baru dibuat untuk menjatuhkan atau menaikkan pamor seseorang.
3. PERIKSA TANGGAL POSTING DAN FOTO
4. LUANGKAN WAKTU UNTUK BACA ARTIKEL
Terkadang
judul berita menggunakan kalimat kebenaran yang telah terdistorsi untuk memicu
kemarahan pembaca. Untuk itu bacalah isinya dengan teliti, jangan langsung
berkomentar. Ini sangat berbahaya karena cerita sensasional cenderung lebih
cepat menyebar
5. PERHATIKAN SITUS KETIMBANG SIAPA
YANG BERBAGI
Anda
mungkin melihat seorang tokoh yang dipercaya berbagi cerita, tapi mereka bisa
juga salah dan ikut menyebar berita palsu atau hal yang belum terkonfirmasi
kebenarannya.
Nah……mulai sekarang
lebih bijak menggunakan Media sosial yuukkk!! jangan sampai terpancing lagi dan
membuat perang opini yang tak habis-habisnya seperti sinetron yang episodenya
panjaaaaaaaannggg banget…hahhahahaa , ngga ada untungnya lohhh berdebat, gontok2an
, emosian ..ujung-ujung malah timbul penyakit , apalagi malah bisa merusak hubungan pertemanan atau hubungan
keluarga menjadi berantakan karena tulisan-tulisan kita yang menyinggung
perasaan .
Mari kita renungkan
bersama……
Semoga tulisan saya
ini dapat membantu teman-teman semua dan dapat bermanfaat..Terima kasih……
SUMBER :
KORAN SINDO, SENIN
21.11.2016
Comments
Post a Comment