Tiba-tiba group “whatsApp”
ku rame……
“Eehhh…koq si A “left” group…ada apa??” ….
“Lah..ini si B keluar
dari group juga” ? Kenapa?
“Nah….kamu juga
keluar group, padahal kamu adminnya? Ada apa sih ini????”
“Ngga ada kamu,
groupnya sepi…tauukkkk!!!”….”
“Ayolah masuk group
lagi….”
“Yuuukk…..!!! untuk
mendinginkan suasana, kita “refreshing” ketemuan dan happy-happy lagi deh…..”
mau kan??
Begitulah celoteh
teman-teman dari group whatsApp salah satu group Alumniku…menanyakan ketika
saya dan teman-teman lainnya memutuskan untuk keluar dari group whatsApp.(WA)
KENAPA??
Untuk saya pribadi,
sebenarnya ngga terlalu mempermasalahkan mau gabung atau tidaknya di sebuah
group, yang penting bagi saya kenyamanan dalam sebuah persahabatan. Toh kita
juga masih bisa memakai “Japri” (jalur pribadi) untuk menanyakan kabar ataupun kegiatan
lainnya iya kan?? Persahabatan tidak akan pernah putus ketika seseorang tidak
lagi bergabung dalam sebuah group WhatsApp.
Saya sering ditanya
oleh beberapa teman, ketika saya memutuskan untuk tidak lagi bergabung dalam
group WA…jawaban saya hanya simple saja…”SAYA SUDAH TIDAK NYAMAN” Cuma itu…titik!...
Lantas ?? apakah saya
harus memaksakan diri untuk terus bertahan dengan ketidaknyamanan ini? bukankah
kita mencari teman yang sudah berpuluh-puluh tahun lamanya untuk menyambung
silaturahmi? Konon katanya dengan
bersilaturahmi akan memperpanjang usia…
IYAA BENAR!! Tapi silaturahmi
seperti apa yang dapat memperpanjang umur?? Apakah dengan argument-argument dan
postingan yang tidak berkelas? Yang tidak mendidik? Yang tidak sesuai dengan
pertemanan? Yang saling menyinggung perasaan? Kita malah kesal membacanya dan
bahkan marah , tidak terima dengan
postingan mereka, saya rasa hal ini tidak lagi sesuai dengan kalimat” Dengan
bersilaturahmi akan memperpanjang usia” malah yang kita terima hal sebaliknya….
OHHH NOOO!! Bukan ini yang saya inginkan.. Saya tipe orang tidak mau ber-argument
dan berbalas pantun di Group WA, jadi ketika suasana sudah tidak nyaman, dengan
berat hati saya harus “PAMIT” maaf saya memutuskan untuk tidak lagi bergabung…..
Tiap hari saya hanya
membuka group WhatsApp hanya ingin “Clear chat” sampai saya malas untuk membuka group tersebut, dan
akhirnya semakin menumpuk dan ratusan chat yang masuk, akhirnya “chat” yang masuk dari keluarga
sendiri malah terlewat oleh saya karena sudah ratusan postingan yang masuk dan
tidak terbaca lagi oleh saya.
SAHABAT itu……
A good friend is like
star …you can’t always see it , but you realize it will always be there………Sahabat
itu seperti bintang, dia memang tidak selalu terlihat…tapi dia selalu ada
untukmu..
Sahabat sejati adalah
mereka yang mampu membuat hal yang sederhana menjadi sesuatu yang membuatmu
bahagia…
Sahabat itu yang
membuat hidup kita berwarna warni….
Sahabat itu selalu
mencoba menghibur, disaat kita sedang bersedih, walapun dengan cara yang bodoh
hanya untuk melihat kita tertawa….
Sometimes when I say “I
AM OKAY” I want someone realize and look me in my eyes…THEN hug me tight and
say ‘ YOU ARE NOT OKAY MY FRIEND”
Sahabat itu selalu
mempunyai mata bathin yang kuat, saya ingin teman yang membuat saya “happy” , saya ingin nyaman bersama mereka….saya ingin sahabat yang
tulus….saya ingin mempunyai teman yang selalu"ngangenin" ...simple aja sih ya......????
Hubungan sosial
persahabatan merupakan hal penting untuk kesejahteraan sepanjang hidup manusia.
Bersahabat , mempertahankan persahabatan dan menjadi sahabat adalah tugas-tugas
yang kita hadapi sebagai manusia yang berkembang. Persahabatan menyiratkan
kesediaan untuk membantu dan dibantu satu sama lain dalam berbagai situasi.
SAHABAT SEPERTI APA
YANG SAYA INGINKAN??
Ketika usia kita sudah
tidak muda lagi, untuk memilih sahabat harus lebih hati-hati, karena factor
usia ini menjadikan seseorang lebih sensitif, baper (bawa perasaan) , sering
ngambek dan penyakit "hati" lainnya...
Maklumlah semakin usia
menua..tingkah polah kembali seperti “anak kecil”. Itulah sebabnya pada saat
sekarang ini saya super hati-hati untuk
memilih seorang sahabat.
Suatu hari..saya
pernah diminta bantuan seseorang untuk menasehati teman lainnya karena ada
sebuah kasus besar yang menyangkut sahabat saya ini . Tulis saja si X .karena
menurut mereka hubungan saya dengan X ini begitu dekat…menurut mereka saya BFF banget dengan X jadi mereka minta saya untuk menasehatinya.
Namun dugaan mereka adalah SALAH BESAR!!
Saya dekat dengan siapapun, “hang out”
bareng, ketawa ketiwi bareng, dll…tapi saya tidak pernah tahu pribadi X sama
sekali. Karena saya memang tidak terbuka untuk masalah pribadi, begitu juga
pribadi teman saya itu…jadi saya tidak ingin menjadi pahlawan kesiangan…jika tiba-tiba
saya menasehati X.
Teman-teman saya
lainnya terheran-heran dengan sikap saya, karena mereka hanya melihat tampak
luar saja. Mereka hanya menduga-duga..tapi inilah persahabatan yang saya jalani
. Saya tidak akan bertanya kepada sahabat saya mengenai masalah pribadinya
ketika dia tidak bercerita sendiri. Dan sayapun tidak ingin “kepo” (ingin tahu)
dan bertanya masalah “dalam negeri” nya…TAPI ketika sahabat memerlukan masukan
saran atau bantuan lainnya, saya dengan senang hati dan tanpa pamrih untuk membantunya meringankan
beban pikirannya, apapun itu yang bisa
saya lakukan untuk membuat sahabat saya tersenyum.
TAPI kadang-kadang
saya sering dibuat pusing, ketika ada sahabat yang berseteru yang kedua-duanya
adalah sahabat baik saya. Yang satu “curhat” dengan saya..yang satu lagi juga
habis-habisan ingin membela dirinya dan curhat menurut versinya masing-masing..mereka
takut kalau saya akan berpihak dengan salah satu dari mereka.
Saya tidak akan berpihak kepada siapapun, saya akan menjadi pendengar yang baik bagi keduanya dan intinya saya hanya berperan untuk "mendinginkan" situasi. bukan malah memperuncing keadaan, dan jujur saya akan menyimpan semua rahasia mereka. Karena saya menginginkan mereka kembali menjadi sahabat-sahabat saya yang baik. mungkin pada waktu itu hanya salah pengertian saja diantara mereka. Itulah persahabatan yang selalu saya jalani hingga kini..
Banyak yang mengatakan saya ini galak, judes dll..sebenarnya SAYA TIDAK GALAK atau JUDES...tapi saya pribadi yang tegas!! ketika saya tidak menyukai sesuatu, akan terlihat jelas di raut wajah saya, juga dalam hal pertemanan....jadi, ketika orang tersebut masih menjadi sahabat saya, berarti orang itu telah menerima saya apa adanya....
Saya tidak akan berpihak kepada siapapun, saya akan menjadi pendengar yang baik bagi keduanya dan intinya saya hanya berperan untuk "mendinginkan" situasi. bukan malah memperuncing keadaan, dan jujur saya akan menyimpan semua rahasia mereka. Karena saya menginginkan mereka kembali menjadi sahabat-sahabat saya yang baik. mungkin pada waktu itu hanya salah pengertian saja diantara mereka. Itulah persahabatan yang selalu saya jalani hingga kini..
Banyak yang mengatakan saya ini galak, judes dll..sebenarnya SAYA TIDAK GALAK atau JUDES...tapi saya pribadi yang tegas!! ketika saya tidak menyukai sesuatu, akan terlihat jelas di raut wajah saya, juga dalam hal pertemanan....jadi, ketika orang tersebut masih menjadi sahabat saya, berarti orang itu telah menerima saya apa adanya....
Saya menerima
teman-teman yang dekat dengan saya berdasarkan” feeling” mungkin ini yang saya
punya, karena yang saya tahu perempuan selalu menggunakan “perasaan”.
Entahlah….saya sering
bertemu dengan teman baru, ketika saya
berdekatan dengannya, satu jam , dua jam berbicara, saya langsung bisa
merasakan…..oohh!!! saya tidak bisa
bersahabat dengan orang ini!! ….atau orang ini bisa menjadi sahabat saya.
Namun….saya pernah
memaksakan diri..ketika saya bertemu lagi dengan teman lama saya…berbulan-bulan
berkomunikasi hanya untuk mempelajari lagi….”seperti apa yaa orang ini sekarang
? ketika kita sudah lama tidak berjumpa ?? padahal “feeling” saya mengatakan..
TIDAK!! (ini bukan sahabatmu THIA!!) dan
pada akhirnya saya nyerah!!.....dan memutuskan tidak mau bersahabat lagi…karena
saya ingin mempunyai sahabat yang nyaman untuk saya ..dan juga nyaman dengan
orang yang ada di dekat saya….Cuma itu!!!
Saya membutuhkan
teman yang bisa men”support” semua kegiatan positif yang saya lakukan . Apakah
yang sudah saya kerjakan sudah benar atau tepat, sehingga saya bisa merasa
percaya diri. Dan juga ada perasaan bangga karena merasa mendapatkan perhatian
dari sahabatnya..
Apresiasi ini membuat
saya merasa mendapat pengakuan dari semua sahabat-sahabat saya dan merasakan banyak teman yang mendukung dan
memperhatikan saya.
Manfaat mempunyai
sahabat bagi saya adalah sebagai teman bertukar pengalaman dalam menjalankan
peran sehari-hari. Juga sebagai orang yang mau mendengar dan memahami. Seiring
dengan jalannya waktu kita akan memahami bahwa alasan kita bersahabat adalah
kita merasa butuh untuk dibutuhkan.
Semenjak saya
membentuk sebuah Komunitas “MamaCintaMembaca” setahun yang lalu, banyak saya
jumpai berbagai macam karakter sahabat-sahabat saya . Intinya..saya banyak
belajar dari sifat-sifat mereka, sehingga saya semakin memahami dan tidak
memaksakan kehendak ..mereka harus seperti saya?? TIDAK!!...
Ada istilah yang
pernah saya baca..”HUMBLE BRAG” yaitu sifat menyombongkan diri secara
terselubung, seseorang yang melakukan “humble brag” biasanya mengatakan suatu
kalimat yang saling bertolak belakang dengan niat aslinya. Kalimat yang seolah
merendah tentang suatu hal yang membanggakan tapi tujuan sebenarnya adalah
untuk mendapatkan perhatian. Misalnya dia memposting fotonya tampak kurus dan
cantik..tapi pada “caption”nya ditulis sudah gemuk dan harus diet……hmmmm….
Dampak yang akan
timbul dari pelaku humble brag ini ketika tidak direspon ia akan semakin
berusaha untuk terus diperhatikan dengan cara memposting berbagai macam hal-hal
tidak penting pada group WhatsApp atau di sosmed lainnya. Sehingga tipe
orang-orang yang mempunyai sifat ini juga salah satu tipe orang yang mencoreng arti
persahabatan.
Untuk sahabat-sahabatku tercinta!!! ..…..sayangilah sahabat sejatimu, karena sesungguhnya
seorang sahabat sejati sangat berarti dibandingkan seribu teman yang merusak
pertemanan.
Sulit mencari teman
yang sudah lama tak jumpa dan berusaha untuk memasukkan mereka dalam sebuah
wadah di group whatsApp, TAPI semua itu akan sirna dan tidak nyaman ketika
sebuah group itu telah di susupi oleh orang-orang yang berseberangan dengan
kita?
Membuat group
whatsapp atau group apapun itu harus ada saling pengertian satu sama lain..TAPI
ketika sudah tidak ada saling menghormati, untuk apa dibentuk suatu wadah
komunikasi ini? toh nantinya akan terulang kembali?
Jadi??? Semua itu
kembali kepada pribadi masing-masing…
Saya hanya berpesan
untuk sahabat-sahabat saya…atau yang mengaku menjadi sahabat saya…hilangkan ego
masing-masing, hilang keinginan untuk menjadi orang yang merasa hebat, merasa
eksis, merasa mau menang sendiri….jauhkan itu semua..buatlah suasana pertemanan
ini menjadi nyaman, kita semua adalah sama…kita sejajar tidak ada yang merasa cantik, tidak ada yang merasa minder karena jelek ….tidak ada yang menjadi
bos, tidak ada yang kaya, tidak ada yang miskin…karena semua manusia dimata
Allah SWT adalah SAMA!!! ….yang membedakan itu semua hanyalah manusianya….
YUUKKK AAHHHH !!! Kita
silaturahmi lagi yaaa..sambil nyanyi-nyanyi kan seru lohhh..!! SEE YOUUUUUU.....MUUUAACHHHHHH...!!
“ a Friend is the one
who always try to put smile on your face”
Keep smile……………!!!
pengalaman pribadi yang salam mba. salam kenal ya
ReplyDelete