Skip to main content

ARTI SAHABAT



“Sahabat ibarat mata dan tangan, saat mata menangis tangan mengusap, saat tangan terluka mata menangis”

            Kemarin saya membaca tulisan  status teman di media sosial, teman saya sedang kesal, dongkol karena nyinyiran orang yang dulu menjadi sahabatnya, mereka sudah lama sekali tak bertemu, seharusnya ada rasa kangen ya? tapi saat bertemu malah bukan rasa rindu yang di dapat  pertemuan yang membawa malapetaka bagi persahabatan mereka.

Teman saya itu membeberkan semua kekesalannya di laman facebook miliknya. Banyak komentar yang menyemangatinya, saya pun ikut geram membacanya, saya coba japri langsung menanyakan duduk persoalan yang ia hadapi sekaligus memberikan dukungan untuknya. Sebenarnya saya ingin sekali memberi saran agar tak perlulah ia curhat di media sosial, tahan-tahanlah agar segala persoalan yang kita hadapi tidak banyak diketahui orang lain , carilah teman  yang kita percaya untuk meminta saran, masih banyak kerabat yang peduli untuk menampung semua curhatan  kita, melepas segala uneq-uneq, yang lebih terpenting lagi dekatkan diri kita kepada Allah SWT Sang Maha Pencipta tempat kita mengadu, berkeluh kesah.. Insya Allah hati kita menjadi tenang.

            Setiap manusia yang hidup di muka bumi ini pasti memiliki sejuta masalah yang di hadapi, ada yang berhasil mengatasinya sendiri, ada yang tidak. Sayapun mempunyai banyak pengalaman yang tidak menyenangkan, seorang teman yang sudah saya anggap seperti keluarga sendiri tapi ternyata menusuk dari belakang.

Kita memang tak boleh memilih-milih teman, tapi untuk menjadikannya sebagai seorang sahabat saya harus memilih agar kita dapat dituntun ke jalan yang benar. Banyak prilaku teman-teman saya yang segala sesuatunya diumbar-umbar pada medsos, ujaran kebencian, menghujat orang lain, sepertinya buat mereka sah-sah saja, entah kenapa saya bisa menilai karakter teman-teman saya, tentu saja teman seperti itu akan saya jauhi, saya tidak mau otak saya terkontaminasi dengan racun-racun kebencian, toh apa yang mereka dapatkan dari hujatan-hujatan yang mereka posting?? Tidak ada manfaatnya sama sekali, malah menimbun dosa…naudzubillah min dzalik.

Apa sih arti sahabat dari sudut pandang saya??

Sahabat menurut saya adalah orang terdekat yang  penuh  pengertian, mereka selalu ada saat kita sedang tertimpa musibah atau memerlukan bantuannya. Seorang sahabat merupakan cerminan dari diri kita sendiri, bukan berarti orang tersebut mempunyai selera dan hobby yang sama dengan kita, tetapi sahabat memiliki cara berpikir  dan pandangan yang sama dengan kita,  sehingga setiap obrolan kita nyambung yang membuat persahabatan itu berjalan langgeng.

Coba lihatlah siapa-siapa saja yang menjadi sahabat terdekat saya??

Semua sahabat yang saya pilih tidak suka bergosip, tidak suka memfitnah, tidak mengurusi kehidupan orang lain. Saya mempunyai prinsip hidup yang tak pernah saya langgar, saya tahu banyak orang yang menilai saya terlalu pemilih.

Dahulu teman-teman saya banyak sekali, apalagi dengan adanya medsos, whatsApp, masuk dalam group komunitas sana sini, begitu banyaknya orang-orang berbagai karakter yang saya temui, tapi akhirnya satu persatu saya tinggalkan , karena apa??? Teman-teman dari WAG (WhatsApp Group) itu tidak memberikan kebaikan, tidak memberikan ilmu maupun sumber inspriasi yang bermanfaat untuk saya, tapi hanya menimbulkan hawa kebencian, maaf  bila saya tidak akan respek, sehingga saya memilih untuk berada di luar group saja, walau saya tetap berteman dengan mereka  sekedar untuk menjalin silaturahmi, tapi tidak sesering saat saya masih berada di dalam group dan saya menutup rapat-rapat akses mereka untuk mengetahui kehidupan pribadi saya, karena saya tidak suka di usik mengenai hal yang sangat pribadi dan tidak perlu orang lain bebas untuk mengetahuinya.

Ingin memahami bagaimana diri saya??

Perhatikan semua sahabat-sahabat saya. Sahabat yang saya punya saat ini, mempunyai karakter yang sangat peduli,hati yang tulus, santun, mengerti kelebihan dan menutupi kekurangan kita, mereka tidak pernah bergosip, dan selalu menenangkan hati saya. Sehingga setiap kata yang terucap dari bibirnya membuat saya selalu happy dan tidak saling curiga.

 Mungkin harus  diketahui, baik buruk atau positif negatifnya kamu, tercermin jelas dari orang-orang yang kamu pertahankan tetap berada di sekelilingmu, dari merekalah secara tidak langsung membentuk kepribadianmu di masa mendatang. Mungkin saya lelah mempertahankan teman yang terus mengulik kehidupan pribadi saya, sehingga banyak hal yang membuat saya berjanji agar tidak lagi berhubungan dengannya, karena sudah membangkitkan emosi saya apabila berdekatan dengannya.

            Ada beberapa cerita mungkin  tentang “ karma”, entah itu karma yang sesungguhnya atau bukan??, dahulu saya pernah mengenal seseorang, entah kenapa saya tulus berteman dengannya, tapi lambat laun dia seperti mengorek-ngorek kehidupan pribadi saya tanpa saya  menyadarinya, ia juga selalu menceritakan semua kehidupan orang lain, sepertinya dia tahu semua, entah darimana ia memperoleh sumbernya, tapi….Alhamdulillah mungkin Allah SWT menyayangi saya, sehingga saat dia terus mendesak  saya untuk cerita, saya tidak terpancing untuk berkeluh kesah dengannya, karena saya memang tak pernah mengungkapkan kehidupan pribadi saya kepada orang lain, buat saya tidak perlu orang lain tahu..

Selama beberapa tahun, teman saya itu terus menempel dengan saya,sok akrab, kadang-kadang walau dia sedang di LN entah kenapa dia selalu menelphone, dia membanggakan dirinya sendiri kalo dia mengunjungi kekasihnya bule disana, padahal dia sendiri sudah mempunyai pasangan alias sudah menikah, seringkali tidak saya angkat telponnya, karena menurut saya dia menularkan virus yang tidak baik, dia sudah berhijab tapi kenapa kelakuannya membuat saya gerah. Lambat laun saya mengetahui sifat aslinya dari sahabat-sahabat saya, kalau dia biang gosip. Sudah banyak korban-korbannya yang ia fitnah.

Banyaknya informasi yang saya dapat dari sahabat saya, akhirnya perlahan saya menjauh  darinya. Benar saja  info yang saya terima, dia terlibat banyak konflik  dengan teman-temannya, ketika ia bermasalah dengan  A dia mencari teman lagi bertemu si B, lalu B juga difitnah, dia mencari lagi teman C yang belum mengetahui tindak tanduknya dalam bergaul.

Suatu saat dia pernah mengeluarkan kata-kata yang sangat menyinggung perasaan saya. Padahal saya tak pernah terlibat konflik dengannya, tapi tutur katanya membuat darah saya mendidih, semua orang tak respek dengannya, Alhamdulillah semua sahabat membela saya. Apa yang saya lakukan untuk menghadapi virus yang berwujud manusia ini?? saya hanya diam, tidak membalas semua fitnah dan cercaannya terhadap saya. Semua saya pasrahkan saja kepada Allah SWT, walau jujur saya sangat sakit hati atas semua ucapannya yang menyerang pribadi saya.

Ketika konflik sana sini semakin memanas tiba-tiba dia menghilang, walau saya sudah tak peduli dengan keberadaanya, tapi entah karma atau bukan, ternyata dia terbaring tak berdaya di Rumah sakit karena penyakit yang cukup berat dideritanya dan baru di ketahuinya, hampir saja ia kehilangkan nyawa, mungkin semua itu teguran dari Yang Maha Pencipta atas semua sikapnya selama ini,banyak orang tersakiti oleh ucapannya, karena sakitnya semua kegiatannya stop total, dia tak pernah terlihat tampil dan beredar lagi hingga kini, karena penyakit yang di deritanya lumayan serius, sehingga ia harus istirahat total agar kesehatannya bisa pulih kembali.
Saya tidak pernah mendoakan yang jelek-jelek dan tidak memohon pada Allah untuk membalas semua kejahatan yang sudah ia lakukan terhadap saya, tapi semua itu hanya saya pendam dalam hati. Tapi Allah maha mengetahui apa yang saya rasakan.

Lalu ada lagi?? yaa ada..

            Dia teman saya, walau  saat itu belum terlalu mengenal pribadinya karena saya memang jarang kumpul dengan mereka, saya agak selektif memilih acara , yang tidak ada manfaatnya saya memilih tidak hadir, walau sebenarnya saya ingin selalu dapat bersilaturahmi dan berkumpul dengan mereka, namun  ternyata teman saya itu tidak dapat menyimpan rahasia, sehingga apa yang saya katakan padanya, walau itu hanya sebuah candaan saja, tapi ia sampaikan lagi ke orang yang bersangkutan, apalagi ucapan saya yang hanya segelintir itu sudah ditambah dengan bumbu penyedap menurut versinya sehingga menjadi semakin gurih sampai ke telinga sahabat saya.

Awalnya saya tak percaya, karena melihat sosoknya yang cantik, berhijab pula, rasanya tak mungkin ia akan mengkhianati saya. Terus terang saya sangat kecewa. Semua yang saya bicarakan kepadanya, tiba-tiba cepat sekali sampainya ke orang yang sedang berbahagia, hanya sebuah undangan yang awalnya hanya sebuah candaan aku dan dia saja, tapi melebar dan membuat saya malu berkepanjangan. Sakit hati telah di fitnah? Tentu saja…walaupun yang punya acara secara langsung mengundang saya, tentu saja saya masih punya rasa malu untuk  datang, karena yang di undang bukan berada di lingkup saya. Tapi dia sukses membuat saya terpuruk dan tak pernah lupa akan kejadian tersebut.

Lama tak terdengar lagi, yang biasanya dia aktif wara wiri di setiap acara, ternyata sama seperti kasus teman saya tadi , Allah memberikan sebuah hadiah indah untuk ia renungkan, ia harus bedrest untuk memulihkan kesehatannya, ada masalah yang terjadi pada tubuhnya sehingga membuatnya nyaris lumpuh. Sekali lagi..saya tak pernah mendoakannya yang jelek-jelek untuknya, tapi rasa sakit yang sedemikian saya rasakan ternyata Allah lebih dulu membalasnya.

Semua peristiwa yang saya alami ini apakah hanya sebuah kebetulan saja? Entahlah….

Tapi…. itu nyata terjadi, saya tak pernah dendam terhadap siapapun, hanya saja saya tidak bisa melupakan semua peristiwa yang telah saya alami. Masih ada beberapa peristiwa yang sepertinya membuat kuping semua orang panas ketika mendengarkan  perkataan mereka terhadap saya. Tapi akhirnya saya memakluminya karena orang-orang itu adalah orang yang tak bahagia dalam hidupnya, mereka sebagai perempuan yang tidak sempurna, sehingga mereka melampiaskannya ke orang lain yang terlihat sangat bahagia.

            Terakhir……..

Peristiwa yang  masih membekas dalam ingatan saya baru terjadi kemarin, gemuruh amarah saya yang kian membuncah, mungkin masalahnya sangat sepele, tapi perkataanya yang menusuk hati saya, “ mungkin kamu iri” apa maksud perkataan ini?? saya iri untuk apa? saya iri melihat suatu hal yang tidak bagus dipandang mata? maksud saya baik untuk mengingatkan sahabat saya. Yaa.... katanya sahabat, harusnya bila suatu hal yang tak baik kita saling mengingatkan, bukan malah mengucapkan kata iri!! Panas hati saya, sikap yang tidak elegan yang saya terima dari perlakuan sahabat saya. Dia tak mendinginkan suasana malah menuduh yang tak beralasan.

Dia memang tak pernah membela saya, sudah lama ingin saya akhiri saja persahabatan ini, toh dia masih belum paham juga siapa saya?? Saya orang yang to the point, saya tak suka berbasa basi, saya bukan orang yang munafik, kalo jelek saya bilang jelek, mungkin terdengar frontal, tidak semua orang bisa menerima masukan dari saya, tapi apa salah jika saya mengingatkan?? Apa salah saya menegur hal yang menurut saya tak pantas?? Duduk persoalannya tidaklah begitu rumit, hanya sebuah postingan di medsos  yang terlihat tidak etis, saya malu melihat itu, saya tegur baik-baik tapi balasannya seperti itu, dia tak mengucapkan terima kasih telah saya ingatkan, tapi malah menuduh sehingga menyakitkan hati saya.

Saya ingin menunjukkan kepadanya, inilah persahabatan yang saya maksud, persahabatan yang tulus, bukan sahabat yang datang ketika kita sedang bahagia, sahabat yang dekat saat kita kaya, terkenal, mempunyai banyak materi, lantas membiarkan sahabatnya menjadi bahan pembicaraan diluaran sana, terus terang saya tidak rela sahabat saya jadi bahan olok-olokan, walaupun saya tak akan menyebutkan orang yang telah mencibirnya, karena ia telah memproklamirkan bahwa dirinya manusia tercuek di dunia, dia tak akan pernah mempercayai omongan saya.bukan seperti saya yang masih memandang etika dalam sebuah persahabatan, ketika seorang melakukan kesalahan saya tak segan-segan untuk menegurnya.

Persoalan saya dengannya memang belum tuntas hingga kini, karena ia lari dari masalah yang masih membekas dan menimbulkan luka di hati saya. Saya sudah berkali-kali mengatakan padanya, saya tulus berteman,tidak neko-neko, saya menjalani kehidupan pada koridor yang benar, tidak keluar dari norma, saya berpikir mungkin kita sudah tak sejalan lagi, presepsi kita semakin berbeda, persahabatan kita mungkin belum terlalu lama, kita juga jarang bertemu hanya berkomunikasi melalui medsos saja, tapi jika kamu tak berkenan lagi, saya siap untuk tidak mengusik hidupmu , mungkin yang kamu inginkan agar aku tidak memperdulikan kamu lagi. tapi suatu saat akan menjadi bahan renunganmu, bahwa saya manusia langka yang pernah kamu temui di dunia ini, manusia yang ceplas ceplos, tak menutupi semua kekurangannya, manusia yang tidak munafik yang jarang kamu temui di dunia pertemanan yang telah kamu jalani, saya yang tak pandai berbasa basi, akan kamu ambil hikmah atas semua peristiwa yang terjadi dalam hidupmu, saya selalu berdoa yang terbaik untukmu, suatu saat nanti kamu akan mengetahui ketulusan hati ku yang selalu menyayangimu sebagai sahabat  sekaligus ku anggap sebagai saudara bagiku, walau terus mendapat perkataan yang tidak berkenan darimu. Tapi saya ikhlas atas semua yang pernah saya alami sebagai pembelajaran bagi hidupku.

Insya Allah saya tetap menghormatimu, mengagumi walau kamu sering membohongiku, terlepas dari semua itu, saya ingin mengucapkan terima kasih untuk segalanya,  karena saya yakin di balik perkataanmu yang sudah menyakiti hati, kamu juga pernah berbuat baik terhadapku, mentraktir saat kamu ultah, membawakan oleh-oleh saat kamu bepergian, atau pernah mensupport dengan membeli buku hasil karyaku, terima kasih ya…semoga kenangan yang terindah saja yang akan terus melekat dalam ingatanku….

Sekali lagi…terima kasih sudah diberi kesempatan untuk mengenalmu..

“Sahabat selalu mencoba menghiburmu di saat kamu sedih, walaupun dengan cara bodoh hanya untuk membuatmu tertawa”


Cinere, 06 Februari 2020




Comments

Popular posts from this blog

“PUISI CINTA “UNTUK SUAMIKU TERSAYANG”

TO :  My Lovely hubby... Lutfi Sofyan Ismael 15 November 2014 Suamiku tersayang…. Malam ini … Bintang nampak bersinar menebar kerlip   cinta begitu indah Bulan menyapa dikeheningan malam... menghantarkan kehangatan   senyuman Mungkin….. bintang, bulan dan seluruh alam semesta turut merasakan Kebahagiaan yang kau rasakan saat ini Semua ingin menyambut dengan suka cita  yaaaaa......menyambut hari lahirmu hari ini...  sayangku Ku rasakan tiupan   angin begitu mendesir mendesah Membuat   bergemuruh kencang di dada Kutatap wajahmu yang tertidur nyenyak   di peraduan Kukecup keningmu dan kubisikan sesuatu untukmu… I LOVE YOU..... Kau begitu membuatku terpana..  Kau telah membuatku terlena Kau telah membuatku terpesona Kau adalah suamiku yang luar biasa Tak salah aku mencintaimu Tak salah aku sangat menyayangimu... Tak salah aku bertemu disaat yang tepat Sayangku.. Mungkin Aku sering membuatmu sedih Se...

AYAH… (Hanya 3 kata “ WISE, STRONG & INSPIRING”)

Mengutip 3 kata  yang ditulis oleh putera ke dua kami   Irdza Ghiffary lutfi dalam testimoni yang tertuang dalam buku “Sofyan Ismael Pengabdian Tanpa Ujung”, singkat padat penuh arti dan  sudah dapat  mewakili dari sosok ayah angkunya… Gambaran singkat seorang cucu kepada angku (kakek) kesayangannya, karena Irdza juga saat ini memilih fakultas kedokteran sebagai pendidikan akhir untuk masa depannya, karena ia terinspirasi dari angkunya sendiri. Bagaimana dengan saya??  Pandangan seorang menantu terhadap ayah mertuanya?? Saya adalah salah satu menantu yang sangat senang  dengan adanya peluncuran buku ini, karena menurut saya ,  sudah sepantasnya sosok ayah dibuatkan buku biografi ini karena pengabdiannya di dunia medis yang tak berujung... Begitu saya mendapatkan buku ini  , saya langsung membacanya hingga tuntas.  Yang tertuang dalam pikiran saya sebagai menantu perempuan satu2nya,  ayah memang sosok yang bijaksana...

DRESS CODE.!!!!!!!!!!!!!

                        dress code tema "cowgirl/cowboy" FHUP83 Kita sering mendengar kata “ Dress Code”   dalam sebuah undangan yang tertulis, dimana dalam undangan tersebut sering dicantumkan   dress code yang harus kita kenakan., namun kadang2 undangan untuk mengenakan dress code ada yang tidak tertulis, misalnya undangan arisan, ataupun hanya untuk seru2an bareng teman2 Demikian juga   jika kita tergabung dalam banyak komunitas, tentu saja sering kita menghadiri berbagai macam acara, seperti misalnya saya sering mendapat undangan untuk   acara nonton bareng media, ulang tahun brand tertentu , reunion, demo masak,   ataupun acara talk show dll , yang mengundang selalu mengingatkan   kita jika ada dress code yang harus dikenakan para undangan. Seperti contoh foto saya di bawah ini, foto dengan dress code nuansa orange dalam acara demo ...