Skip to main content

SELANGKAH LAGI MERAIH IMPIAN (CERPEN) FIKSI



“Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu”
(Andrea Hirata, Laskar Pelangi)

            Andai ku bisa berlari memutar  waktu,  mengingat kembali masa indah berkumpul dan bercengkrama bersama beliau yang ku panggil Ayah, mungkin aku tak akan pernah menyesal seperti sekarang ini, aku belum  bisa membuatnya bangga hingga beliau menutup mata untuk selama-lamanya, beliau telah pergi ketempat peristirahatan terakhir di surga abadi.

Masih ku ingat, lima belas tahun yang lalu, ayah begitu bangga menceritakan kepada semua orang bahwa beliau memiliki puteri cantik  yang  berbakat,  selain pintar menyanyi juga pandai menulis, itulah Aku!, Beliau ingin sekali agar aku bisa menyalurkan bakat menjadi seorang Penyanyi terkenal hingga ke Mancanegara atau menjadi Penulis yang menghasilkan novel best seller tersohor seantero jagat raya. Angan itu bukan saja impian seorang Ayah yang menginginkan anaknya sukses, tapi sebuah cita-citaku yang terpendam.

Siapa sih yang tidak ingin menjadi orang yang sukses dan terkenal?? Tentu saja semua orang pasti mau, begitu pun aku, namun semua itu akan menjadi sia-sia,  ketika kita hanya berpangku tangan, membiarkan semua impian itu terkubur dalam mimpi saja tanpa dapat diwujudkan.

Aku harus merengkuh kembali semua impian dan cita-cita, memperjuangkan sekuat tenaga yang ku punya, walau kini aku harus memilih salah satu di antaranya menjadi Penyanyi atau Penulis??, mengingat usia ku tidaklah muda lagi, tak mungkin aku bisa bersaing dengan Penyanyi muda jaman now, cukuplah puas menjadi Penyanyi  amatiran  yang hanya bisa tampil di acara keluarga atau dalam lingkup kecil saja, tapi untuk menggapai impian menjadi seorang Penulis akan terus aku perjuangkan karena masih mempunyai kesempatan untuk meraihnya,  menjadi seorang Penulis tidak di batasi oleh usia,  tua dan muda bisa menjadi seorang Penulis.

            Ku kuatkan hati mengumpulkan seluruh jiwa, merapikan puing-puing semangat  yang  nyaris berantakan  tak bersisa, tapi berkat dorongan semangat dari kerabat dekat, Ku mulai merangkai impian dengan mencoba berani menulis, setiap hari aku  memutar imajinasiku bermain dengan kata, walau terkadang terhenti karena kehabisan ide cerita, tapi tak pernah putus asa terus menggali ilmu  dari  Penulis yang sudah  menekuni dunia literasi sejak lama, ku dekati mereka, ku datangi setiap acara  yang berkaitan dengan dunia tulis menulis dan buku,  semua jenis karya mereka tak luput dari santapanku setiap hari, sehingga aku bisa mempelajari gaya bahasa mereka dalam menulis, inspirasi dari berbagai genre. Aku tak pernah lelah untuk terus belajar, desakan batinku begitu  menggebu, menyeruak hebat untuk mewujudkan semua angan agar menjadi kenyataan, semua demi janjiku pada almarhum ayahku, Aku percaya beliau akan tersenyum melihat kesuksesanku kelak dengan  mewujudkan semua mimpi yang tertunda.

            Hari terus bergulir berpacu dengan waktu, seperti biasanya sang waktu terus melesat jauh dengan gesit meninggalkanku yang masih berjuang merajut asa, semua kulalui  dengan keikhlasan hati, walau dengan air mata sekalipun impian itu harus cepat ku raih.

Beruntung suatu hari aku bertemu  dengan  orang yang tepat, membimbingku dengan sabar, beliau seorang Penulis buku yang sudah tersohor di negeri ini, begitu ramah  merangkul semangatku sehingga aku berani menulis, menghilangkan rasa minder, beliau mengatakan kepadaku “Apapun yang ada dalam pikiranmu, tulisankanlah!. Menulislah dengan hati, karena hati senantiasa mengerti , menuntun jiwa kita untuk saling berbagi sehingga setiap tulisan akan terasa mengena saat dibaca” begitulah caranya beliau memberi semangatku agar aku berani menulis, menghilangkan rasa tidak percaya diri dalam hati.

            Dengan semangat menggelora, akhirnya sedikit impian itu mulai menemui titik terang, sebuah antologi cerpen hasil karyaku sudah berhasil terselesaikan,  hatiku berbunga-bunga, bahagia bisa mewujudkan impian yang selama ini terkubur , yang dulu terpendam dalam puing-puing mimpi yang tak pernah terwujud menjadi nyata, tapi kini terbukti, aku bisa Ayah….  walau tulisanku masih belum maksimal baru menulis antologi, kumpulan cerpen bersama teman-teman.

            Ku persembahkan sebuah karya antologi untukmu Ayah.., semoga  Engkau dapat  tersenyum di Surga abadi, ikut merasakan kebahagiaanku saat ini, aku tahu perjalananku masih panjang, masih ada  impian yang belum ku raih, menulis sebuah novel dan menjadi Penulis terkenal..tunggu ! aku akan terus mewujudkannya, hanya selangkah lagi…

***


Comments

Popular posts from this blog

“PUISI CINTA “UNTUK SUAMIKU TERSAYANG”

TO :  My Lovely hubby... Lutfi Sofyan Ismael 15 November 2014 Suamiku tersayang…. Malam ini … Bintang nampak bersinar menebar kerlip   cinta begitu indah Bulan menyapa dikeheningan malam... menghantarkan kehangatan   senyuman Mungkin….. bintang, bulan dan seluruh alam semesta turut merasakan Kebahagiaan yang kau rasakan saat ini Semua ingin menyambut dengan suka cita  yaaaaa......menyambut hari lahirmu hari ini...  sayangku Ku rasakan tiupan   angin begitu mendesir mendesah Membuat   bergemuruh kencang di dada Kutatap wajahmu yang tertidur nyenyak   di peraduan Kukecup keningmu dan kubisikan sesuatu untukmu… I LOVE YOU..... Kau begitu membuatku terpana..  Kau telah membuatku terlena Kau telah membuatku terpesona Kau adalah suamiku yang luar biasa Tak salah aku mencintaimu Tak salah aku sangat menyayangimu... Tak salah aku bertemu disaat yang tepat Sayangku.. Mungkin Aku sering membuatmu sedih Se...

AYAH… (Hanya 3 kata “ WISE, STRONG & INSPIRING”)

Mengutip 3 kata  yang ditulis oleh putera ke dua kami   Irdza Ghiffary lutfi dalam testimoni yang tertuang dalam buku “Sofyan Ismael Pengabdian Tanpa Ujung”, singkat padat penuh arti dan  sudah dapat  mewakili dari sosok ayah angkunya… Gambaran singkat seorang cucu kepada angku (kakek) kesayangannya, karena Irdza juga saat ini memilih fakultas kedokteran sebagai pendidikan akhir untuk masa depannya, karena ia terinspirasi dari angkunya sendiri. Bagaimana dengan saya??  Pandangan seorang menantu terhadap ayah mertuanya?? Saya adalah salah satu menantu yang sangat senang  dengan adanya peluncuran buku ini, karena menurut saya ,  sudah sepantasnya sosok ayah dibuatkan buku biografi ini karena pengabdiannya di dunia medis yang tak berujung... Begitu saya mendapatkan buku ini  , saya langsung membacanya hingga tuntas.  Yang tertuang dalam pikiran saya sebagai menantu perempuan satu2nya,  ayah memang sosok yang bijaksana...

DRESS CODE.!!!!!!!!!!!!!

                        dress code tema "cowgirl/cowboy" FHUP83 Kita sering mendengar kata “ Dress Code”   dalam sebuah undangan yang tertulis, dimana dalam undangan tersebut sering dicantumkan   dress code yang harus kita kenakan., namun kadang2 undangan untuk mengenakan dress code ada yang tidak tertulis, misalnya undangan arisan, ataupun hanya untuk seru2an bareng teman2 Demikian juga   jika kita tergabung dalam banyak komunitas, tentu saja sering kita menghadiri berbagai macam acara, seperti misalnya saya sering mendapat undangan untuk   acara nonton bareng media, ulang tahun brand tertentu , reunion, demo masak,   ataupun acara talk show dll , yang mengundang selalu mengingatkan   kita jika ada dress code yang harus dikenakan para undangan. Seperti contoh foto saya di bawah ini, foto dengan dress code nuansa orange dalam acara demo ...