Pernahkah teman-teman merasa di
sakiti dan dikhianti oleh sahabat?? Mungkin saja pernah?? Contoh kecilnya saja
seperti sahabat yang awalnya akrab dan sangat kita percaya tapi ternyata ia
berkhianat.
Banyak
hal yang membuat kecewa hingga harus berpikir
“ Apakah kita bisa memaafkan mereka yang sudah menyakiti hati bahkan meninggalkan luka teramat perih??. Apakah pantas mereka kita maafkan??
Sebagai manusia biasa, memaafkan dan
memberi maaf bukanlah perkara mudah, harus mempunyai keberanian dan berjiwa
besar, karena untuk berdamai dengan diri sendiri saja terkadang sulit, apalagi untuk
berdamai dengan mereka yang sudah jelas menyakiti hati kita, harus berpikir
ribuan kali untuk memaafkannya.
Tapi……. kita harus menyadari sampai kapan rasa
marah, dendam, kecewa terus tersimpan dalam diri?? Tentu saja hidup akan
terganggu, perasaan yang tidak nyaman membuat kita sulit membuka diri dalam pergaulan.
Contoh kejadian yang pernah saya
alami, ada saja kekecewaan yang saya terima, misalnya teman yang sudah sangat
saya percaya sebagai tempat mencurahkan isi hati, tapi begitu tega membocorkan
semua rahasia kepada orang lain, banyak hal yang membuat saya kini sangat
berhati-hati dan sulit mempercayai orang lain, apalagi pernah suatu ketika saya
merasa orang tersebut tidak membela saya dan malah cenderung menyalahkan saya, mereka telah menghianati kepercayaan yang telah saya berikan.
Rasanya saya ingin pergi dan tak ingin bertemu dengannya lagi. percuma punya
sahabat di depan kita sangat manis dan penuh perhatian, tapi dibelakang mereka malah menjelek-jelekan saya dan membongkar semua apa yang sudah saya ceritakan
kepadanya. Padahal saya sudah menitipkan pesan“Tolong jaga rahasia ini, saya
sangat percaya padamu!” tapi nyatanya, semua itu membuat saya kecewa, sedih
dan marah bercampur aduk jadi satu..begitu teganya ia menjual semua masalah
pribadi saya ke orang lain.
Dalam benak saya tak ingin memaafkannya,diperlukan perjuangan keras agar bisa berlapang dada
atas semua kejadian yang menimpa saya, entah apa salah saya sehingga begitu
mudahnya orang lain mengatakan hal yang tak pernah saya lakukan, begitu
gampangnya orang lain membully,membuat
berita bohong sehingga saya terpancing emosi dan ingin sekali membalas semua
perbuatan mereka, namun saya bukan tipe orang yang begitu gampangnya menyerang,mengeluarkan umpatan berupa kata-kata,yang saya lakukan hanya memendamnya dalam
hati,sehingga terus menerus memikirkan hal tersebut, menyebabkan saya stress yang
berdampak pada ketidak nyamanan pada diri saya.
Pernah juga suatu ketika saya berada
di tempat yang salah, saat teman saya ada masalah dengan orang lain, namun imbasnya
saya menjadi pihak yang diinterogasi seolah-olah saya menjadi pihak yang menyampaikan
berita bohong tersebut, padahal kenal saja tidak, apalagi membeberkan masalah
orang lain yang sedang berseteru.
Rasa
sakit hati dan marah tentu saja membuncah di dada, mengapa begitu gampangnya
orang menuduh ?? tapi saya berusaha untuk berdamai dengan diri sendiri.
Awalnya
memang sulit, saya tidak bisa menerima perlakuan mereka, tapi semua yang mengganjal
dalam diri, saya coba untuk ikhlas, saya coba untuk memaafkan, mungkin saja tanpa
saya ketahui pernah melakukan kesalahan yang di sengaja maupun tidak di sengaja,
karena tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna, kesempurnaan hanya milik
Allah SWT.
Dari
setiap kejadian yang saya alami, saya belajar untuk memaafkan orang lain, semua
itu harus memiliki keberanian untuk membuka hati pada orang telah menyakiti
hati kita dan kita juga harus berani menerima apapun resikonya ketika suatu
saat mereka mengulangi perbuatannya lagi.
namun dengan memberi maaf menandakan kita menjadi pribadi yang dewasa dan
bijaksana dalam bertindak.
Maafkan
lah, lupakan perbuatan orang lain yang telah menyakiti hatimu,jadikan semua
kisah dalam hidup ini sebagai pembelajaran untuk menyongsong masa depan yang
lebih baik.Memaafkan merupakan sikap mulia yang hendaknya dimiliki setiap
orang, seberat atau sepedih apapun
manusia mengalami dampak akibat kesalahan yang dilakukan orang lain, Allah SWT
memerintahkan setiap hamba untuk berlapang dada terhadap kesalahan sesama karena
Allah sendiri maha pemberi maaf dan menyayangi Hamba-NYA.
Apabila
seseorang ingin agar Allah memaafkan
kesalahannya, maka hendaknya tetap berbuat baik kepada orang yang mungkin
pernah melakukan kesalahan kepada kita. Yang terpenting memaafkan orang lain
dengan keikhlasan, artinya kita harus berlapang dada dan menyadari bahwa
seluruh ganjalan yang selama ini terbersit dalam hati telah hilang sepenuhnya,
sehingga hati akan damai dan tentram.
Percayalah
dengan memaafkan akan banyak datang kebaikan yang kamu terima dalam hidupmu
kelak..Aamiin Allahumma Aamiin…
Mengutip Al- Quran Allah berfirman :
“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari
Tuhanmu dan meraih surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan
bagi orang-orang bertakwa (133) (yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di
waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat
kebaikan, (134)- (Q.S Ali Imran : 133-134)
Cinere
29 Mei 2019
Comments
Post a Comment