Skip to main content

BEDAH BUKU Novel “peREmpuan” Kang Maman 28 April 2016





Mengutip Puisi di halaman 185 dari novel  “peREmpuan”yang terinspirasi dari kisah nyata si Penulisnya  Kang Maman…

Pagi menyusuri pemakaman
Aku tiba di pusaramu
Terpana,
Nisan tidak berubah
Tetap dari kayu
Disana tertulis :
“Ibuku
Rabi’ah al Adawiyah
Wafat dalam pelukan Allah

Pagi beranjak,
Siang menjelang
Kutinggalkan pusara,
Menjauh….
Kusenandungkan lagu cinta
Rabi’ah al Adawiyah :
Tuhanku,
Tenggelamkan aku dalam cintaMU
Hingga tak ada satu jua
Yang menggangguku
Dalam jumpaMU

Kamu..
Pernah senandungkan itu
Disatu malam tak berbintang
Kala engkau melangitkan cintamu
Dan bertanya :
“Masihkah ada surga
Untuk seorang perempuan
Seperti
Aku?”

Jika tak ada lagi
Ruang kosong disana
Sungguh
Tak mengapa
Karena
Engkau sendiri
Cukuplah bagiku

Puisi yang sangat menyentuh,  di tulis oleh Kang Maman , penulis novel “peREmpuan” dan beliau mempunyai ikatan bathin yang kuat dengan tokoh dalam novel ini yaitu RERE..
Ketika  “peREmpuan” yang bernama Rere  ingin kembali menata hidupnya dengan normal namun kenyataannya ia mati terbunuh dan sebelum ia meninggal ada satu pertanyaan dalam benaknya.” Masihkah ada surga untuk seorang perempuan seperti  aku?”

Novel ini merupakan lanjutan kisah hidup Rere seorang perempuan yang terjebak dalam dunia kelam, dia seorang Pelacur lesbian….tapi tak sanggup untuk melepaskan dari ikatan seorang germo yang sering di panggil “mami  Lani”,  RERE mengira, mami Lani  seorang wanita yang baik hati untuk menerimanya  untuk tinggal di rumahnya, tapi ternyata ia terjebak di dunia prostitusi yang merupakan bisnis mami lani dan selama ia tinggal disana semua biaya hidupnya di hitung sebagai hutang..Karena hutang nya itulah Rere tidak bisa lari dari dunia bisnis kotor Mami Lani.hingga akhirnya ia tewas ditangan pesuruh mami Lani saat Rere ingin bertobat dan kembali menjalani hidupnya dengan normal.

Novel yang berjudul “peREempuan” tulisan huruf besar ditengah judul ini diungkapkan oleh Kang Maman, agar pembaca dapat mengingat kembali novel sebelumnya yang berjudul “RE”, singkatan dari RERE. Tokoh inti dalam novel ini.
Cerita yang diangkat dari kisah nyata oleh Kang Maman ini untuk merampungkan skirpsinya di FISIP UI jurusan Kriminologi.
Beruntung saya bisa mengundang beliau untuk sharing cerita tentang novel ini di Komunitas kami MamaCintaMembaca..
Novel yang tebalnya  188 halaman ini baru tersedia di toko buku tanggal 2 Mei 2016, tapi kami sudah bisa memesan langsung dengan penulisnya jauh hari sebelum acara bedah buku ini digelar, bahkan Kang Maman bersedia hadir dan bercerita untuk kami.

KAMIS, 28 April 2016
Bedah buku Novel “peREmpuan”


Pagi itu Susana di lokasi Eleven Trees Café menguning..karena semua peserta yang hadir menggunakan dress code “Touch of Yellow” . Awalnya dipilih dress code tidak mengartikan apa-apa, tapi ternyata ASTRA LIFE dari Bank Permata identik dengan warna kuning…ehmmm ternyata pas juga ya…(sponsor utama bedah buku)
Kang Maman datang dengan setumpuk novel “peREmpuan” yang sudah di tanda tangani…dengan kata-kata indah tertuang dalam novel ini plus tanda tangannya.



Ada 23 buku yang siap dibagikan untuk peserta yang sudah memesan, tapi ternyata Kang Maman harus merelakan untuk menandatangi lagi karena ada peserta  yang belum punya novel RE total kira-kira ada 30 buku yang harus di tanda tangani Kang Maman. 


Bedah buku ini juga sangat istimewa karena kegiatan komunitas kami MamaCintaMembaca di sponsori oleh Bank PERMATA..Alhamdulillah..
Selain dari anggota MamaCintaMembaca, dari pihak Bank Permata juga sangat antusias dan penasaran dengan novel peREmpuan ini,  merekapun langsung membeli dan meminta untuk dibubuhkan tanda tangan di novel ini..ehmmm…!!   Kang Maman jadi artis ya…tanda tangan dan bukunya laris manis…apalagi semua peserta minta foto bersama.

  
Kang Maman mulai bercerita….., mimik wajahnya sudah menunjukkan raut sedih..melow….hiks
Pasti akan ada air mata yang jatuh lagi saat Kang Maman menceritakan lagi kisah yang ada dalam novel ini…



Setelah 26 tahun berlalu….kisah tentang perempuan yang bernama Rere ini masih lekat dalam ingatannya….yaaa!!! saya masih ingat ketika kang Maman menguraikan cerita tentang Rere di bedah buku RE bulan desember tahun lalu..dikomunitas kami,  peserta tak kuasa menahan air mata  sehingga membuat suasana sangat haru…



Dalam novel ini, Kang Maman menceritakan 3 perempuan selain Rere, yaitu Menur , Nurul dan Sekar..
Menur merupakan anak kandung RERE , Nurul  anak  kandung Kang Maman, sedangkan Sekar adalah isteri sah dari Kang Maman saat ini..
Kang Maman menceritakan kisah hidup RERE dan  membuat peserta yang hadir ikut terbawa emosi..air mata tumpah seketika, selain kang Maman juga MC nya ikut menangis haru…
Saya yang duduk di deretan paling depan, tidak siap dengan tissue, untungnya dari pihak Eleven Trees melihat kebingungan saya..dan langsung memberikan kepada saya setumpuk tissue yang saya berikan kepada MC yang sudah tak sanggup membendung air matanya..
Tidak hanya Rere yang diceritakan Kang Maman, tapi Melur..anak kandung RERE yang kini bermukim di Jepang dan bertitel Phd. Melur yang jauh-jauh datang dari Jepang menjadi tokoh inti dalam novel peREmpuan ini.
Sejak RERE tewas tersalib di tiang listrik dengan belasan luka sayat, Kang Maman tidak bisa melihat jenazahnya karena tidak diberi kesempatan untuk menatap wajah Rere untuk terakhir kalinya dan RERE dimakamkan tanpa bertulisan nama, tahun lahir dan tanggal dan ia di makamkan  ditempat pemakaman yang terletak di pinggiran Jakarta.
Rere memang tak tercatat sebagai warga terhormat bahkan dianggap tidak ada, dia tidak punya KTP apalagi Kartu keluarga.
Sesekali Kang Maman menghela nafas panjang untuk menguak cerita lama yang tak habis-habisnya mengurai air mata…
Pesertapun tak kalah larut dalam kesedihan, apalagi derita Kang Maman yang menyimpan rahasia selama 26 tahun dari puteri semata wayang dari Rere…yaa …Melur…sangat dirasakan oleh kami dan tak bisa dibayangkan sedihnya…
Dalam novel ini juga banyak puisi-puisi yang ditulis oleh Kang Maman, yang membuat novel ini semakin mengharu biru..
RERE yang pedih namun menyimpan kemarahan, marah dengan seluruh keadaan, murka dengan ketakberdayaan..
Sebagai ibu..ia ingin memeluk Melur..anaknya., tapi ia tak kuasa karena ia merasa tak pantas karena sebagai ibu yang bergelimang dosa.
 
Melur, Nurul dan Sekar…
5 Tahun setelah kematian ReRe, Kang Maman akhirnya menikah dengan Sekar, Sekar merupakan adik temannya. Tapi sebenarnya Kang Maman masih mencintai Rere yang memang sulit untuk dilupakan.
Itulah sebabnya Kang Maman selalu terharu jika mengungkap kisah hidup Rere.
Banyak yang bertanya kepada Kang Maman..Apakah Melur adalah anak kandung Kang Maman?
Sayapun mempunyai pertanyaan yang sama dengan pembaca…ahhhh !!! novel ini memang buat saya penasaran…

Di jendela,
Merpati putih terdiam
Sayapnya tak bisa terkepak
Patah,
Lunglai

Dihalaman
Seekor katak kehabisan genangan air mata
Tempatnya biasa nyaman bermukim
Sepi,
Hilang suara
Tubuh ini
Seperti kehabisan tabah
Ingin terbang memeluk Melur

{Kang MAMAN)……..Dalam hidupku, ada lembar masa lalu yang sengaja kubakar agar terlupa selamanya. Hilang , sirna tapi bagian cerita hidup tentang Re dan Melur tak bisa kubuang, terus tersimpan rapi disudut hati….Lestari…
Bagaimana tidak lestari, RERE yang pada awalnya kukenal, sebagai perempuan cuek, tegar bahkan dingin dalam menghadapi cobaan hidup, mendadak berubah 180 derajat ketika bercerita tentang Melur anak kandungnya..
Segenap perasaannya sebagai perempuan sekaligus ibu yang tak berdaya tumpah ruah jadi satu. Seluruh jiwa raganya yang ditempa kerasnya kehidupan, menjelma kasih sayang dan cinta yang murni. Tak ada lagi ego bahkan sering tak masuk logika. Yang dia inginkan…KEBAHAGIAAN SANG BUAH HATI……
MELUR yang sejak bayi dititipkan kepada bu Marlina dan Pak Sutadi yang tidak dikaruniai buah hati ,tumbuh menjadi anak yang sehat. Setiap bulannya RERE selalu menitipkan sejumlah uang dan hadiah-hadiah melalui Kang Maman untuk diberikan kepada Melur. Melur tidak mengetahui siapakah tante Rere yang baik hati itu?  Bahkan melalui Kang Maman, Rere minta diwakilkan untuk memeluk anaknya.., karena Rere merasa tidak pantas untuk memeluk Melur karena ia ibu yang  bergelimang dosa…

Di Halaman 139 ketika Kang Maman memberitahu Melur tentang RERE…
Kang Maman sampai menitipkan ke dua anaknya Nurul dan Muhamad menginap di rumah neneknya…,karena ia ingin menata hati dan perasaanya untuk mengungkap jati diri RERE tanpa di ketahui oleh buah hatinya. Saat itu yang ada hanya Sekar (isteri Kang Maman) dan Melur…
 
“Melur……..Rere ibu kandungmu”….Kang Maman mengungkapkan setenang mungkin..
Melur Nampak seperti tersihir, terdiam, air matanya menderas seketika, isak tangisnya pelan dan seiring detik waktu menjadi semakin keras, bahkan bahunya ikut terguncang…
Saya sambil menulis ini, membayangkan betapa sedihnya perasaan Melur saat itu..setelah 26 tahun rahasia itu baru diketahuinya…
Wajar Melur bertanya..”kenapa baru sekarang diungkapkan?”…, tapi Kang Maman mempunyai alas an dan amanat dari Rere untuk tidak mengatakan sejujurnya..
Rere pernah mengatakan “ saya ini perempuan yang beruntung diberi kepercayaan oleh Tuhan melahirkan seorang anak, tapi saya ikhlas dipanggil tante oleh anaknya karena saya memang tidak merawatnya, hanya sempat menyusui selama 3 bulan, dan RERE percaya Tuhan Maha Tahu kalau Melur itu darah dagingnya.”.
 
Terharu!!!!…yaahh saya benar-benar terharu dengan cerita di novel ini…, Novel yang benar-benar bagus dan ditulis dengan bahasa yang tegas dan mampu membuat peserta yang hadir masuk dalam alur cerita…bahkan diakhir novel juga ada rasa penasaran, hingga tak kuasa mendesak Kang Maman untuk menceritakan bagaimana akhir dari Novel ini hingga tuntas.
SELALU ada tangis dan air mata ketika mengundang Kang Maman di event bedah buku …’
Kang MAMAN memang juara deh bikin ibu-ibu nangis….!!
Cerita Kang Maman  yang hanya berdurasi kurang lebih 30 menit   , membuat peserta yang hadir menarik kesimpulan bahwa kejadian seperti yang dialami Rere ini benar-benar terjadi dan ada di sekitar kita.inilah .kehidupan di ibu kota yang keras!!!
Bersyukur kita bisa menjadi ibu dan diberi kesempatan mengandung dan melahirkan seorang anak  oleh Allah SWT, beruntung kita bisa merawat dan membesarkan buah hati kita sendiri….tidak seperti Rere yang tidak mempunyai kesempatan itu.., rasanya kami ingin segera pulang dan memeluk anak anak kami saat itu…
Banyak pelajaran hidup yang kami dapat dari novel ini  setelah mendengarkan cerita kang Maman…
Seorang Ibu…pasti akan memberikan jiwa raganya untuk  kebahagiaan anaknya….bahkan  nyawapun menjadi pertaruhannya demi kehidupan yang layak untuk anaknya, walaupun iapun harus ikhlas hanya  dipanggil dengan sebutan “tante RERE” oleh anak kandungnya sendiri. Itu karena ia ingin Melur buah hatinya tidak mengetahui bahwa ibu kandungnya adalah seorang pelacur lesbian.
Seorang ibu seperti Rere sangat menderita dalam hidupnya, namun ia tak ingin anaknya akan hidup menderita  seperti yang ia alami.
Kini Melur tumbuh menjadi anak yang hebat, sudah bertitel PhD dari Universitas terkenal di JEPANG, tapi ia sebagai anak, tetap ingin mencari ibu kandungnya, siapapun itu..apakah ibunya seorang wanita baik baik atau wanita pelacur..tapi ia menganggap Rere, ibunya adalah  orang yang selalu ia hormati.
Kami yakin RERE sebagai ibu kandung Melur bangga , kini Melur sudah menjadi anak yang hebat, bertitel dan hidup terhormat di Negara Jepang.Walaupun ia sudah tidak bisa melihat dan memeluk anaknya lagi…tapi cita-cita dan keinginannya untuk membahagiakan Melur sudah tercapai…
Terima kasih Kang Maman sudah sharing cerita  dan hadir untuk kedua kalinya di komunitas MamaCintaMembaca…

 Terima kasih Kang Maman
Jujur.!!!.Novel ini masih membuat kami penasaran, masih ingin mengorek ceritanya hingga tuntas….karena masih ada sosok nama yang membuat  pembaca  bertanya , siapakah SURYA BUANA PUTRA????…..arrghhhh!!! Kang Maman, masih membuat kami penasaran….
Ditunggu cerita selanjutnya ya Kang….Jangan lama-lama, jangan sampai 14 tahun seperti cerita film AADC 2 yang harus menunggu 14 tahun lamanyaa…hahahhaa..
.Sukses selalu..ya Kang..
Terima kasih juga untuk BANK PERMATA yang telah mensponsori acara bedah buku sehingga acara ini berjalan dengan lancar dan sukses!!
Sukses dan maju terus BANK PERMATA….!!

 Terima kasih Bank Permata
 



















Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

“PUISI CINTA “UNTUK SUAMIKU TERSAYANG”

TO :  My Lovely hubby... Lutfi Sofyan Ismael 15 November 2014 Suamiku tersayang…. Malam ini … Bintang nampak bersinar menebar kerlip   cinta begitu indah Bulan menyapa dikeheningan malam... menghantarkan kehangatan   senyuman Mungkin….. bintang, bulan dan seluruh alam semesta turut merasakan Kebahagiaan yang kau rasakan saat ini Semua ingin menyambut dengan suka cita  yaaaaa......menyambut hari lahirmu hari ini...  sayangku Ku rasakan tiupan   angin begitu mendesir mendesah Membuat   bergemuruh kencang di dada Kutatap wajahmu yang tertidur nyenyak   di peraduan Kukecup keningmu dan kubisikan sesuatu untukmu… I LOVE YOU..... Kau begitu membuatku terpana..  Kau telah membuatku terlena Kau telah membuatku terpesona Kau adalah suamiku yang luar biasa Tak salah aku mencintaimu Tak salah aku sangat menyayangimu... Tak salah aku bertemu disaat yang tepat Sayangku.. Mungkin Aku sering membuatmu sedih Se...

AYAH… (Hanya 3 kata “ WISE, STRONG & INSPIRING”)

Mengutip 3 kata  yang ditulis oleh putera ke dua kami   Irdza Ghiffary lutfi dalam testimoni yang tertuang dalam buku “Sofyan Ismael Pengabdian Tanpa Ujung”, singkat padat penuh arti dan  sudah dapat  mewakili dari sosok ayah angkunya… Gambaran singkat seorang cucu kepada angku (kakek) kesayangannya, karena Irdza juga saat ini memilih fakultas kedokteran sebagai pendidikan akhir untuk masa depannya, karena ia terinspirasi dari angkunya sendiri. Bagaimana dengan saya??  Pandangan seorang menantu terhadap ayah mertuanya?? Saya adalah salah satu menantu yang sangat senang  dengan adanya peluncuran buku ini, karena menurut saya ,  sudah sepantasnya sosok ayah dibuatkan buku biografi ini karena pengabdiannya di dunia medis yang tak berujung... Begitu saya mendapatkan buku ini  , saya langsung membacanya hingga tuntas.  Yang tertuang dalam pikiran saya sebagai menantu perempuan satu2nya,  ayah memang sosok yang bijaksana...

DRESS CODE.!!!!!!!!!!!!!

                        dress code tema "cowgirl/cowboy" FHUP83 Kita sering mendengar kata “ Dress Code”   dalam sebuah undangan yang tertulis, dimana dalam undangan tersebut sering dicantumkan   dress code yang harus kita kenakan., namun kadang2 undangan untuk mengenakan dress code ada yang tidak tertulis, misalnya undangan arisan, ataupun hanya untuk seru2an bareng teman2 Demikian juga   jika kita tergabung dalam banyak komunitas, tentu saja sering kita menghadiri berbagai macam acara, seperti misalnya saya sering mendapat undangan untuk   acara nonton bareng media, ulang tahun brand tertentu , reunion, demo masak,   ataupun acara talk show dll , yang mengundang selalu mengingatkan   kita jika ada dress code yang harus dikenakan para undangan. Seperti contoh foto saya di bawah ini, foto dengan dress code nuansa orange dalam acara demo ...